SABU, PGI.OR.ID – Wilayah Kabupaten Saburaijua masih terisolir pasca bencana Seroja yang terjadi pada Mingu – Senin (4-5/4) lalu. Dalam kunjungan Persekutuan Gereja-Gereja di Indonesia dan Sinode Gereja Masehi Injili di Timor (GMIT) ke wilayah kabupaten itu pada Sabtu (17/4), bantuan masih minim ke masyarakat di Pulau Raijua.
Rombongan PGi dan Sinode GMIT yang datang ke lokasi menggunakan helicopter BNPB memberikan bantuan berupa beras, mie instan dan bahan-bahan lainnya di pelabuhan Raijua yang kondisinya rusak. Karena kondisi pelabuhan yang rusak membuat akses transpotasi laut terputus.
Sehabis mengunjungi Raijua rombongan menuju sejumlah jemaat GMIT, antara lain di Ledeana, Rai Kore, Kota Logo dan Wagaa Ae khususnya di wilayah Klasis Sabu Barat.
Rombongan terdiri dari Ketua Umum PGI Pdt. Gomar Gultom, Ketua Majelis Sinode GMIT Pdt. Mery Kolimon, Ketua DPRD Kabupaten Sabu Raijua, Paulus Rabe Tuka, dan pengurus lainnya. Dalam kesempatan itu sejumlah warga mengaku hingga Sabtu, 17 April 2021, atau 2 minggu pasca bencana pemerintah belum menyalurkan bantuan sama sekali. Bantuan diterima kebanyak dari GMIT di Klasis Sabu Barat dan sejumlah relawan.
“Bahan yang kami butuhkan saat ini adalah bahan bangunan, terutama seng dan paku. Sudah banyak rumah yang kami perbaiki secara gotong royong, tetapi tidak ada seng dan paku. Jadi kami mohon kepada Bapak Dewan, kalau bisa, bantuan dipercepat, karena kalau hujan datang kami tambah susah,” kata Nimrod Djo Ha’u, warga jemaat GMIT Persaudaraan Wagga Ae, Sabu Barat.
Menanggapi keluhan warga tersebut, Ketua DPRD Kabupaten Sabu-Raijua, Paulus Rabe Tuka, memohon maaf karena keterlambatan tersebut. Ia mengakui ada kendala birokrasi yang dihadapi pemerintah daerah saat ini.
Selain itu ada pula kendala teknis, di mana salah satu kapal yang tenggelam di area pelabuhan belum dievakuasi sehingga menghambat kapal-kapal lain bersandar.
“Kami sedang berkoordinasi dengan perusahaan kapal, tapi alat untuk mengangkat Kapal Cantika yang tenggelam ini masih dalam perjalanan dari Bitung. Sedangkan terkait sembako saya segera menelpon ke Posko kabupaten,” ujar Paulus.
Pewarta : Phil Artha