JAKARTA,PGI.OR.ID-Setelah tertunda akibat pandemi Covid-19, pertemuan tahunan Persekutuan Keluarga Pensiunan Persekutuan Gereja-Gereja di Indonesia (PKP PGI) akhirnya bisa dilaksanakan kembali di Grha Oikoumene, Jakarta, pada Kamis (23/6/2022).
Beberapa dari pensiunan telah memasuki usia sepuh, bahkan diantaranya datang dengan menggunakan tongkat dan kursi roda akibat kondisi fisik yang mulai melemah. Namun mereka tetap terlihat semangat untuk mengikuti kegiatan yang diawali dengan ibadah ini.
Sekum PGI Pdt. Jacklevyn F. Manuputty dalam khotbahnya menegaskan, para warga gereja senior, sebutan yang dia pakai bagi para lansia, telah menjalani kehidupan yang terkadang berada dalam suasana tidak menentu, dan seakan berperang dengan kekuatan-kekuatan yang tidak bisa dipikul, namun mereka berhasil melewatinya dengan kekuatan iman yang luar biasa kepada Allah.
“Paulus mengatakan, baik maut, baik penderitaan, kasih Kristus melampaui itu semua. Dan, saya kira tentunya iman yang bertumbuh dari bapak-ibu, yang telah melewati lorong-lorong panjang, baik yang gelap maupun terang, jatuh-bangun, tetapi tidak pernah hancur, dan tak pernah terpisahkan dari kasih Kristus,” kata Pdt. Jacky.
Lanjut Sekum PGI, hanya orang dengan iman yang berakar pada kehidupan bersama Kristus yang mampu melihat melampaui kematian. “Itulah kekayaan yang pasti dimiliki oleh bapak-ibu, warga gereja senior di sini, yang bisa dibagikan menjadi pembelajaran bagi kami yang muda, keluarga, juga warga gereja, untuk tidak melihat hidup secara instan, tapi percaya dan bertekun kepada Tuhan,” tandasnya,
Usai ibadah, para pensiunan menikmati jamuan makan siang, sebelum melaksanakan pemilihan pengurus baru. Proses pemilihan berlangsung singkat karena secara aklamasi masih mempercayakan pengurus lama untuk tetap menakhodai PKP PGI.
Ketua Pengurus PKP PGI Toesmoyo Tedjopramono, dalam sambutannya menyampaikan terima kasih yang mendalam kepada MPH PGI karena telah mendorong, dan menopang terselenggaranya kegiatan ini. “Pertanyaan dan kerinduan yang seringkali diungkapkan kepada kami adalah kapan pertemuan tahunan diadakan lagi. Hari ini pertanyaan dan kerinduan itu pun terjawab,” ujarnya.
Dia pun mengajak seluruh anggota, dan pengurus PKP PGI, untuk bersama-sama mempersiapkan diri mengayuh bahtera PKP PGI mengarungi lautan kehidupan masa depan yang sarat dengan berbagai tantangan. “Saya berharap pengurus baru yang terpilih lebih cekatan, dan memiliki kiat-kiat baru dalam upaya penggalangan dana,” tandasnya.
Peduli Kesehatan
PKP-PGI yang didirikan sejak 2008 memiliki program utama yaitu mengupayakan kesejahteraan anggota dalam bidang kesehatan. Pada pertemuan di Pondok Remaja, April 2014, setelah mendengarkan sosialisasi tentang Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan, yang merupakan program nasional dan dijamin oleh Undang-undang, maka disepakati bahwa semua anggota PKP-PGI akan masuk menjadi peserta BPJS Kesehatan.
Dengan demikian maka program kesehatan yang ada tidak berlaku lagi. Program Dana Kesehatan yang baru ini diwujudkan dalam bantuan pembayaran iuran BPJS. Dengan mengikuti program BPJS ini dianggap lebih memberikan kepastian perlindungan dalam hal kesehatan.
Pewarta: Markus Saragih