JAKARTA,PGI.OR.ID-Mengawali kegiatan sepanjang tahun 2023, forum Gerakan Lintas Iman dan Masyarakat Adat untuk Hutan Tropis Indonesia (IRI Indonesia) melakukan diskusi dengan Wakil Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Republik Indonesia, Dr. Alue Dohong, pada Jumat (20/1/2023).
Sekretaris Eksekutif Bidang Kesaksian dan Keutuhan Ciptaan (KKC) PGI, yang juga Ketua IRI Indonesia Pdt. Jimmy Sormin, hadir bersama Dr. Hayu Prabowo (Majelis Ulama Indonesia), Dr. M. Ali Yusuf (Nahdlatul Ulama), dan Peter Lesmana (Majelis Tinggi Konghucu Indonesia).
Pada kesempatan itu selain visi-misi, IRI Indonesia juga memaparkan berbagai program serta capaiannya, kepada Wamen. Demikian pula harapan untuk dapat berkolaborasi lebih jauh dengan kementerian LHK dalam mengkonservasi dan merestorasi lingkungan hidup.
Wamen LHK yang didampingi jajarannya, sangat mengapresiasi gerakan IRI Indonesia yang juga dikenal sebagai FORPLAHI. Menurutnya, peran umat beragama dan masyarakat adat dalam memastikan upaya perlindungan dan pemulihan hutan serta lingkungan hidup sangatlah signifikan.
Dengan peran strategis lembaga-lembaga keagamaan, lanjutnya, dapat pula memengaruhi pemerintah daerah agar membuat kebijakan/regulasi yang mendukung upaya-upaya tersebut, termasuk dalam mendorong percepatan distribusi perhutanan sosial yang mensyarakat adanya legalitas terhadap komunitas masyarakat adat yang akan menerimanya.
Dari diskusi tersebut, banyak hal yang dirancangkan oleh kementerian LHK, terutama untuk mencapai target minus emisi di tahun 2030, namun tanpa kolaborasi dari setiap pemangku kepentingan dan kebijakan, hal tersebut akan sulit dicapai.
Wamen pun berkomitmen akan membantu menjembatani gerakan antariman dan masyarakat adat ke pihak-pihak atau lembaga-lembaga terkait, serta mendukung pelaksanaan program IRI Indonesia agar berjalan dengan baik. Terkait kerja sama kementerian LHK dengan lembaga keagamaan seperti PGI juga akan disegarkan kembali.
Pewarta: Markus Saragih