GENEVA,PGI.OR.ID-Menandai setahun penuh sejak invasi Rusia ke Ukraina dimulai (24/2/2023), Moderator Dewan Gereja Dunia (WCC) dari Komite Pusat Uskup Dr Heinrich Bedford-Strohm dan Sekretaris Jenderal WCC Rev. Prof. Dr Jerry Pillay merilis pesan yang menandai hari dengan kesedihan yang mendalam, mencela invasi yang sedang berlangsung, dan menyerukan penghentian perang.
“Memang, dasar fundamental hukum kemanusiaan dan hak asasi manusia internasional, dan Piagam PBB itu sendiri, telah ditantang dan dirusak oleh agresi bersenjata ilegal terhadap rakyat dan negara berdaulat Ukraina oleh anggota tetap Dewan Keamanan PBB,” bunyi pernyataan itu. “Dewan Gereja Dunia mengecam invasi yang sedang berlangsung dan semua konsekuensinya yang tragis dan tidak masuk akal.”
Pesan itu juga mencatat bahwa tidak ada pembenaran politik, moral, atau agama yang sah untuk penghancuran besar-besaran atas kehidupan, mata pencaharian, dan komunitas. “Kami secara khusus menolak penyalahgunaan teologi, dan otoritas agama yang berusaha untuk membenarkannya,” bunyi pesan itu. “Tuhan kita adalah Tuhan kedamaian, bukan perang; cinta, bukan kebencian; rekonsiliasi dan persatuan, bukan konfrontasi dan perpecahan.” “Umat Kristiani dipanggil dalam hal ini dan setiap konteks untuk menjadi pembawa damai,” lanjut pesan itu.
“Pada hari peringatan yang suram ini, kami berdoa agar bahkan setelah begitu banyak kekerasan brutal, perdamaian masih dapat muncul kembali bagi rakyat Ukraina dan wilayah tersebut, semoga yang berduka dapat dihibur, yang terluka disembuhkan, komunitas yang hancur dipulihkan, integritas teritorial Ukraina dan secara internasional. perbatasan yang diakui dihormati, dan bahwa mereka yang tindakannya menyebabkan bencana ini di Ukraina dan dunia akhirnya akan dimintai pertanggungjawaban,” pesan itu menyimpulkan.
WCC juga menyerukan penghentian perang, pemulihan perdamaian dan hukum internasional, dan pembangunan komunitas manusia tidak hanya di Ukraina tetapi di semua tempat kekerasan, konflik, dan perjuangan di dunia. (oikoumene.org)