JAKARTA,PGI.OR.ID-Menteri Pertahanan (Menhan) RI yang juga capres no urut 2 Prabowo Subianto didampingi Ara Sirait, politikus PSI Grace Natalie, serta Gerindra Fahri Djemi Francis, mensambangi kantor PGI, untuk berdialog dengan MPH-PGI, pimpinan sinode gereja, PGIW, MPK, pengurus GMKI, dan GAMKI, di Grha Oikoumene, Jakarta, pada Jumat (19/1/2024).
Prabowo tiba sekitar pukul 15.30 WIB, langsung menuju ruang pertemuan di lantai 3. Mengawali dialog, Ketua Umum PGI Pdt. Gomar Gultom menyampaikan terimakasih atas kunjungan ini, yang dilakukan ditengah-tengah kesibukan Prabowo, tidak hanya sebagai Menhan RI, tetapi juga yang ikut dalam kontestasi Pilpres.
“Selamat datang dan berjumpa dengan pimpinan gereja yang ada Jakarta, Banten dan Jawa Barat, tidak bisa semua mungkin karena cuaca, tapi kelihatannya bapak-ibu cukup antusias untuk mengikuti acara ini. Sebab itu kami ucapkan terimakasih kepada Pak Prabowo yang telah menyediakan waktu untuk bertemu dengan pimpinan gereja, mungkin ada yang bisa disampaikan termasuk juga mendengar beberapa aspirasi dari pimpinan gereja terkait proses-proses Pemilu yang akan kita laksanakan. Tentu kami juga mendoakan semua,” ujar Pdt. Gomar Gultom.
Pada kesempatan itu, Prabowo Subianto mengungkapkan bahwa Indonesia memiliki masa depan yang luar biasa jika seluruh elemen mampu bersatu dan saling bekerja sama.
“Our future is great, kita bisa jadi negara makmur dengan syarat kita harus rukun, bersatu, harus saling bekerja sama, saling memahami. Kita harus bersyukur banyak negara lain yang sedang berkonflik, perang saudara hingga membuat perekonomiannya runtuh. Kita harus bersyukur bahwa sebagai bangsa, kita sekarang berada dalam kondisi yang kita alami seperti sekarang. Kalau kita lihat lingkungan dunia bahkan di sekitar kita, di kawasan kita, begitu banyak terjadi perang,” jelasnya.
Dia mencontohkan perang di Ukraina yang kini masih terus bergulir dan berdampak pada melambungnya harga pangan maupun BBM di beberapa negara. Ketegangan terjadi di seluruh Benua, Utara maupun Barat, termasuk konflik Gaza yang hingga saat ini celum selesai. Bahkan peperangan terjadi di negara-negara yang tidak jauh dari Indonesia.
“Kita lihat lingkungan dunia bahkan di sekitar kita banyak terjadi perang, contoh Myanmar. Ada kelompok etnis yang berbeda saling konflik. Di Yaman, Suria, Iran, dan Gaza. Kita juga harus bersyukur karena mampu atasi krisis yang luar biasa akibat Covid 19. Banyak negara kolaps ekonominya,” tandasnya.
Selain itu, lanjut Prabowo, kita juga harus bersyukur karena memiliki para founding fathers, yang arif, bijaksana, penggerak kemerdekaan, serta memiliki pemikiran yang luar biasa bagi persatuan dan kesatuan bangsa.
“Mereka melahirkan Pancasila yang dapat mempersatukan semua kelompok agama, etnis, dan golongan di Indonesia. Ini sangat luar biasa. Ada beberapa negara yang majemuk di dunia, Rusia, Amerika, dan India. Kita salah satu yang masih bisa persatu ditengah kemajemukan. Sebab itu persatuan adalah modal besar yang harus dipertahankan. Kita cari titik pertemuan jangan perbedaan. Negara yang majemuk harus dipimpin oleh seorang pemimpin yang dapat menjamin kepentingan semua,” tegasnya.
Dalam dialog Prabowo juga membagi-bagikan buku Strategi Transformasi Bangsa Menuju Indonesia Emas 2045, yang berisi gagasan-gagasan strategisnya.
Pewarta: Markus Saragih