JAKARTA,PGI.OR.ID-MPH-PGI bersama jajaran pengurus Primaya Hospital Group, Yayasan Kesehatan Persekutuan Gereja-Gereja di Indonesia (Yakes PGI), dokter, perawat, serta sejumlah undangan, mengikuti ibadah syukur HUT ke 124 Primaya Hospital PGI Cikini, sekaligus HUT ke 53 Akademi Perawatan (Akper) PGI Cikini, di Kapel rumah sakit tersebut, pada Rabu (12/1/2022).
Meski sederhana, ibadah berjalan hikmat. Dalam kotbahnya, Pdt. Dr. Bambang Widjaja mengungkapkan perumpamaan biji sesawi dalam Matius 13:31-32, yang kecil namun bertumbuh menjadi sebatang pohon besar dan dapat membawa dampak positif terhadap lingkungannya.
Untuk dapat berdampak, menurutnya diperlukan 3 hal pertama, bersedia meninggalkan kemapanan. Bila seseorang bersedia meninggalkan kemapanan barulah ia akan dapat berobah. Kedua, bersedia menghadapi kesulitan. Bagi yang menyukai kemapanan perobahan ini merupakan suatu tantangan dan kesulitan tersendiri. Hal ini tidaklah mengherankan, sebab memang semua upaya untuk kemajuan selalu mengandung risiko kesulitan. Ketiga, bersedia menjadi berkat bagi orang lain. Hal ini merupakan konsekuensi yang harus ditanggung karena mengalami pertumbuhan.
“Diharapkan ketiga semangat ini kiranya mewarnai Primaya Hospital PGI Cikini dan Akademi Perawatan PGI Cikini. Bersedia untuk meninggalkan kemapanan dan berobah, bersedia menghadapi risiko kesulitan dan bersedia menjadi berkat bagi orang lain. Dengan demikian kita menghadirkan tanda-tanda dari Kerajaan Allah di manapun kita berada,” jelas salah satu Ketua PGI ini.
Harapan yang sama juga disampaikan Ketua Pembina Yakes PGI Cikini Pdt. Gomar Gultom. Dalam sambutannya, dia menegaskan perobahan adalah sebuah keniscayaan. Selama kita tidak berani berobah, tidak berani melangkah maju walaupun sangat sakit, kita tidak akan berdampak. Dan, jika tidak ingin berobah, maka akan tergerus oleh perobahan itu sendiri.
“Di tengah perobahan zaman yang begitu cepat saya mengajak kita semua untuk tidak berleha-leha, atau tidak lagi bisnis as usual. Sebab itu saya berharap seluruh civitas Akper dan Primaya Hospital PGI Cikini ada dalam semangat perobahan yang sama. Percayalah Tuhan akan menolong kita semua yang setia kepada tugas dan panggilan pelayanannya,” tandas Ketum PGI ini.
Sementara itu, saat ditemui usai ibadah, Direktur Primaya Hospital PGI Cikini dr. Tweggie Hellina berharap, memasuki usia 124 tahun, Primaya Hospital PGI Cikini tetap maju, bersinar, menjadi terang dan garam dunia, dan juga tetap mewujudkan visi-misinya.
Ibadah syukur diakhiri dengan pemotongan kue ulangtahun serta pemberian cindramata kepada perwakilan dokter, perawat maupun karyawan di lingkungan Primaya Hospital PGI Cikini, Jakarta.
Pewarta: Markus Saragih