GENEVA,PGI.OR.ID-Selama tujuh minggu masa prapaskah, Lutheran World Federation (LWF) mengundang persekutuan gereja-gereja dan mitra ekumenis untuk bergabung dalam doa bagi perdamaian. Dengan kampanye Prapaskah “Tujuh Minggu untuk Perdamaian”, LWF akan mendoakan tujuh wilayah krisis di mana LWF melayani. Foto dan wawasan tentang kerja kemanusiaan di setiap area akan melengkapi doa-doa tersebut.
Kampanye tersebut diluncurkan pada Rabu Abu (22 Februari) dengan doa untuk perdamaian di Ukraina. Awal Prapaskah 2023 juga menandai peringatan invasi Federasi Rusia di negara tersebut. Dari sana, kampanye akan berpindah ke Tigray dan Sudan Selatan, Kolombia-Venezuela, Myanmar, Afrika Tengah, Timur Tengah, dan Haiti selama beberapa minggu mendatang.
Sekretaris Jenderal LWF Pdt. Dr Anne Burghardt mengatakan: “Selama masa Prapaskah ini, marilah kita mengingat semua saudara dan saudari kita yang menderita akibat perang dan konflik di negara-negara di seluruh dunia. Saat kita bekerja untuk mendukung mereka yang tercerabut dan terlantar akibat kekerasan, marilah kita juga mengintensifkan doa dan bekerja untuk perdamaian, berseru kepada Tuhan untuk menyentuh hati dan pikiran, membawa rekonsiliasi dan penyembuhan ke dunia kita yang hancur.”
Sementara perang di Ukraina telah menjadi pusat perhatian media, konflik dan perang sedang berlangsung di banyak tempat lain di dunia, tersembunyi dari media arus utama, situasi keamanan menurun, atau konflik berlanjut. Di daerah lain, seperti Tigray dan Sudan Selatan, ada perjuangan untuk menegakkan perjanjian damai yang baru saja ditandatangani. Melalui masa prapaskah ini, LWF ingin memberikan wawasan tentang realitas orang yang tinggal di negara tersebut, dan cara untuk mendukung mereka. (lutherandworld.org)