BUOLTOLITOLI,PGI.OR.ID-Tantangan pelayanan yang semakin kompleks dan rumit yang di hadapi Gereja di Era Digital adalah keniscayaan, di sisi lain “tuaian banyak, tapi pekerja sedikit” adalah fakta real yang ada dan terasa dalam dinamika gumul rangkap pelayanan anak GPIBT. Berdasar hal tersebut Pengurus Pelayanan Pelayanan Kategorial Anak-anak (Pelka. Anak) Sinode GPIBT melaksanakan program Pelatihan Dasar Pelayan Anak/Guru Sekolah Minggu GPIBT, pada 14-18 April 2021 di GPIBT Jemaat Efrata Lantapan dan lanjut di Aula Kantor Sinode GPIBT.
Pelatihan Dasar ini adalah Program Sinode GPIBT tahun 2019 yang tertunda karena penerapan Social Distancing yang disebabkan Pandemi Covid 19. Program ini diusung dengan tema, “Merawat Kesatuan Dalam Kristus” (bdk. Galatia 1:28) dan diikuti 40 peserta dari 16 Jemaat se-Mupel 3, 4 dan 5, termasuk Pengurus Pelka. Anak Sinode GPIBT sebagai Penanggung-Jawab Pelaksana merangkap Steerring Committee (Panitia Pengarah).
Konten program Pelatihan Dasar ini yaitu ceramah, diskusi, simulasi dan praktek dengan topik yang meliputi; Pelayan Anak dan Implementasinya di GPIBT (Pdt. Ch. Kaparang-Sambouw, S.Th); Apa & Siapa Pelayan Anak – Panggilan Melayani (Pdt. Cornelius A. Montol, S.Th); Alkitab Sebagai Dasar Pengajaran (Pdt. Pietson Kumiang, S.Th.); Sejarah Sekolah Minggu (Pdt. Y.S. Siahaja-Kolinug, M.Th.); Anak dan Masalahnya, serta Pendekatannya (Pnt. Dwi Yogyo Suswinarto, S.KM., M.Kes.); Memilih dan Mengajar Nyanyian Anak/SM (Pnt. Jury Nefosan Terok); Perencanaan Pengajaran dan Menyiapkan Rencana Pembelajaran (Pnt. Julien Rumondor, S.Pd., S.Th.); Media Pembelajaran/Alat Peraga (Pnt. Florendo Pandensolang, M.Pd.K.) dan Praktek Membuat/Mengelolah Alat Peraga, Praktek Menyusun Rencana Pembelajaran, Simulasi Mengajar (Team Teaching) dan Evaluasi dipimpin oleh Pengurus selaku Sterring Committee.
Ketua Pelka. Anak Sinode GPIBT, Pnt. Jury Nefosan Terok dalam sambutan pembukaan menyampaikan, “puji syukur patut kita naikkan kepada Allah Bapa di dalam Yesus Kristus yang bangkit bagi dunia, sebab tanpa kasih setiaNya program yang telah beberapa kali mengalami penundaan tidak dapat terlaksana”. Karena itu saya patut menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada GPIBT Jemaat Efrata Lantapan dan rekan-rekan Pengurus Pelka. Anak Sinode GPIBT yang secara intens dan serius memberi perhatian dan konsisten berjuang bagi terselenggaranya program ini.
Kepada para peserta Engku Nefo, panggilan akrabnya, menyatakan, dalam pelayanan kepada anak-anak, kita tidak akan mendapat pujian, dan jangan sekali-kali kita berharap mendapatkan itu. Sebaliknya, kita akan disorot, dikritik, bahkan mungkin dijatuhkan di tengah usaha kita berprakarsa, berkarya dan berkorban. Tapi hendaknya kita menjawab semua tantangan itu dengan sabar dan setia melayani serta tetap fokus bagi pelayanan anak-anak kita. Sebab Tuhan Yesus tidak pernah membiarkan setiap pelayan yang sabar dan setia dijatuhkan oleh tantangan dan cemoohan bahkan di dalam kerja pelayanan, kita sering dapat “memposiblekan mission immposible” karena penyertaan Tuhan. Sehingga semua tantangan akan terjawab dengan rasa suka cita yang melimpah dari Tuhan.
Sementara itu, Wakil Sekretaris Sinode GPIBT Pdt. Doryeti Tabang-Pada, S.Th. dalam sambutannya antara lain menyampaikan, Pelatihan Dasar Pelayan Anak ini adalah Program Pelka. Anak Sinode yang tertuang dalam Keputusan Sidang Tahunan Majelis Sinode III GPIBT tahun 2019 di GPIBT Jemaat Nazareth Harmoni, Kabupaten Buol. Dikatakannya, istilah “pelayan anak” di GPIBT adalah perkembangan dari istilah guru sekolah minggu yang tidak mengurangi nilai-nilai pendidikan yang terkandung dalam proses belajar-mengajar secara gerejawi, karena semua mengacu pada tugas panggilan pendidikan yang di dalamnya mengandung unsur mendidik, mengasuh dan melayani.
Di akhir sambutannya, Pendeta alumni UKI Tomohon ini, atas nama BPMS GPIBT menyampaikan apresiasi kepada Pengurus Pelka. Anak Sinode GPIBT yang sangat intens dan serius mengurus persiapan hingga pelaksanaan program ini, tentunya dalam kerja sama dengan GPIBT Jemaat Efrata Lantapan selaku tempat pelaksanaan.
Penulis: JNT