TAHUNA,PGI.OR.ID-Dengan didampingi para pandu, Ketua Umum PGI Gomar Gultom melakukan pemukulan Pasolo atau tabung bambu, sebagai tanda ditutupnya Sidang MPL-PGI 2022, Senin (31/1/2022). Secara khusus Ketum PGI mengapresiasi para pandu yang terdiri dari anak-anak muda, karena telah membantu jalannya persidangan.
Saat penutupan, Mewakili MPH-PGI Pdt. Dr. Lintje H. Pellu menyampaikan terimakasih kepada tuan rumah, Sinode GMIST dan pemerintah daerah Sangihe Talaud yang telah berjerih lelah mempersiapkan acara ini. “Biarlah dengan semangat oikoumene kita menjalankan semua keputusan yang telah disepakati bersama sebagai sebuah gerakan,” katanya.
Sementara itu, Bupati Kepulauan Sangihe Jabes Ezar Gaghana SE.ME juga menyampaikan terimakasih atas kepercayaan yang diberikan serta kerjasama seluruh pihak sehingga acara ini boleh berjalan dengan baik hingga penutupan. “Kegiatan ini menjadi berkat bagi kami karena melayani para hamba Tuhan yang begitu banyak. Tentu bagi kami yang merasakan kehadiran bapak ibu, telah mewarnai kehidupan di Kepulauan Sangihe ini,” ujarnya.
Apresiasi terhadap kerja panitia juga disampaikan oleh perwakilan peserta sidang, Pdt. Isak Samuel dari GPI Papua, dan Pdt. Roshe Ngantung dari Gemindo. Keduanya merasakan bagaimana keramahtamahan serta kenyamanan yang telah diberikan selama persidangan.
Sidang MPL-PGI 2022 yang berlangsung selama empat hari (28-31/), berjalan lancar tanpa menghadapi kendala yang berarti. Demikian proses persidangan di hari terakhir dengan agenda sidang paripurna Laporan Panitia/Komisi.
Tepat pukul 09.3 Laporan Panitia (Pesan dan Kredensi)/seksi (Umum, Keuangan dan Perbendaharaan), disampaikan secara bergantian oleh juru bicara masing-masing. Meski berjalan alot seluruh laporan Panitia/Seksi bisa diterima oleh peserta sidang dengan sejumlah catatan.
Usai penutupan sidang, seluruh peserta mengikuti malam acara budaya Tulude di Pendopo rumah jabatan Bupati Kepulauan Sangihe. Tulude merupakan upacara adat tahunan yang diwariskan dari para leluhur masyarakat Nusa Utara. Nusa Utara yang terletak di ujung utara provinsi Sulawesi Utara. Tulude telah dilaksanakan selama bertahun-tahun dan merupakan upacara adat sakral serta religius yang dilakukan oleh masyarakat etnis Sangihe dan Talaud.
Pewarta: Markus Saragih