JAKARTA,PGI.OR.ID-Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) menggelar acara Penganugerahan Penghargaan Pelopor Pencegahan dan Penanggulangan Ekstremisme Berbasis Kekerasan yang Mengarah pada Terorisme di Indonesia (RAN PE Awards) 2023, kepada sejumlah kementrian, lembaga dan pemerintah provinsi, di The Sultan & Residence, Jakarta, pada Jumat (13/3/2023).
Selain seluruh jajaran BNPT, RAN PE Awards 2023 juga dihadiri oleh Wasekum PGI Pdt. Krise Anky Gosal, pimpinan Komnas Perempuan, perwakilan pemerintah daerah, LPSK, Wakil Kejagung, Dubes Jepang, dan Irak, serta perwakilan dari sejumlah organisasi masyarakat sipil.
Kepala BNPT Komjenpol. Dr. Boy Rafli Amar, dalam sambutannya menegaskan, RAN PE telah berjalan selama 2 (dua) tahun sejak ditandatanganinya Peraturan Presiden No. 7 Tahun 2021 oleh Presiden Republik Indonesia pada bulan Januari 2021.
Menurutnya, penetapan Perpres Nomor 7 Tahun 2021 tentang RAN PE ini merupakan langkah maju, sekaligus memperlihatkan komitmen pemerintah Indonesia baik pada tingkat lokal, nasional, regional maupun global dalam meminimalisir potensi berkembangnya terorisme yang muncul mulai dari pemikiran, sikap dan tindakan ekstrem yang berkembang di tengah-tengah masyarakat saat ini.
Selama dua tahun pelaksanaan RAN PE, lanjut Kepala BNPT, berbagai capaian keberhasilan telah ditunjukkan baik di tingkat pusat maupun daerah yang dihasilkan melalui kerja kolaboratif para pemangku kepentingan sebagai perwujudan penerapan “Whole Government and Whole Society Approach” yang merupakan pendekatan utama pelaksanaan RAN PE ini.
Sebab itu, melalui penghargaan ini Boy Rafli berharap semakin banyak lagi capaian dan mempercepat tujuan RAN PE lewat aksi-aksi nyata dan sinergitas antarpemangku kepentingan. “BNPT akan terus berkoordinasi dengan kementrian lembaga agar tidak tumpang tindih tetapi memperkuat kolaborasi untuk mencegah paham-paham yang berbasis kekerasan,” katanya.
Ada empat kategori penerima penghargaan dalam RAN PE Awards 2023, Kategori pertama adalah Inisiator Pelaksanaan RAN PE yang diberikan kepada pemerintah pusat dan daerah yang menginisiasi pelaksanaan RAN PE. Di tingkat pusat, penghargaan ini diberikan kepada Kemendagri dan Komnas Perempuan. Sedangkan di tingkat daerah, penghargaan jatuh kepada Provinsi Sulawesi Tengah, Provinsi Aceh, Provinsi Jawa Timur, Provinsi Jawa Barat, Provinsi Jawa Tengah, Kota Surakarta, dan Kota Bandung.
Kategori kedua adalah Kategori Berkomitmen, diberikan kepada K/L yang konsisten dalam memberikan kontribusi terkait RAN PE di masing-masing pilar. Penghargaan kategori berkomitmen pada Pilar 1 (Pencegahan) diberikan kepada Kemendikbud Ristek, Pilar 2 (Penegakan Hukum, Pelindungan Saksi dan Korban, dan Penguatan Kerangka Legislasi Nasional) diberikan kepada Kejaksaan Agung, dan Pilar 3 (Kemitraan dan Kerja Sama Internasional) diberikan kepada PPATK.
Kategori ketiga adalah Inisiator Program Berkelanjutan, diberikan kepada K/L dan organisasi masyarakat yang memiliki program berdampak dan berkelanjutan. Penghargaan ini jatuh kepada Polri, AMAN Indonesia, dan Peace Generation.
Kategori terakhir adalah Inisiator Kolaborasi Multipihak, yakni penghargaan yang diberikan kepada K/L dan organisasi masyarakat yang aktif berkolaborasi dalam pelaksanaan RAN PE. Penerima penghargaan ini adalah Wahid Foundation melalui program Sekolah Damai bersama Pemerintah Provinsi Jawa Tengah, serta Ditjenpas Kemenkumham dan Yayasan Pundi Amal Peduli Kasih melalui program rehabilitasi dan reintegrasi bagi narapidana dan mantan narapidana terorisme.
Pada kesempatan itu, juga diluncurkan Forum Kemitraan Nasional antara Pemerintah dengan Pemangku Kepentingan di Masyarakat. Forum Kemitraan merupakan wadah untuk mendorong efektivitas pelaksanaan pencegahan dan penanggulangan ekstremisme berbasis kekerasan yang mengarah kepada terorisme.
Pewarta: Markus Saragih