JERMAN,PGI.OR.ID-Komitmen WCC dalam mewujudkan persidangan yang aman, nyaman, dan gerejawi, ditunjukkan dengan membentuk tim pastoral dan solidaritas. Tim ini terdiri dari beberapa pelayan gereja dari banyak negara. Tugas utama mereka adalah memastikan code of conduct WCC berlangsung sebagaimana mestinya. Tim ini juga dipersiapkan untuk melakukan pelayanan pastoral bagi setiap peserta maupun pihak-pihak yang terlibat dalam penyelenggaraan sidang raya.
Setiap hari hari ada tiga kelompok yang siap melaksanakan tugas dimaksud. Kelompok pertama bertugas dari pukul 8 pagi hingga 12 siang. Kelompok kedua mulai bertugas sejak pukul 12 siang hingga pukul 4 sore. Sementara kelompok terakhir, bertugas dari pukul 4 sore hingga delapan malam.
Dengan memakai rompi oranye bertuliskan “Pastoral Care“ pada bagian belakangnya, tim ini berkeliling di area persidangan. Sebagian lagi berjaga di ruangan khusus untuk layanan pastoral dan kebutuhan konsultasi.
Tim ini mempromosikan lingkungan persidangan yang saling membantu, menerima, dan memberi ruang bagi semua yang hadir agar merasakan semangat saling memiliki. Tim ini hadir pula sebagai pendorong kesadaran bersama akan pencegahan kekerasan berbasis gender atau seksualitas, dan segala bentuk kekerasan serta diskriminasi, yang mungkin saja terjadi saat kegiatan berlangsung. Selain itu, tim bertanggung jawab untuk memfasilitasi peserta agar terhubung dengan pihak-pihak relevan, terkait hal-hal khusus ataupun berupa masalah yang sedang dialaminya.
Dari 65 orang anggota tim pastoral dan solidaritas ini, tiga orang di antaranya berasal dari Indonesia. Ketiga orang tersebut adalah Pdt. Jimmy Sormin (PGI), Pdt. Prof. Tabita Christina (UKDW), Pdt. Jenne Pieter (GPM).
Pewarta: Jimmy Sormin