JAKARTA, PGI.OR.ID – Dalam kondisi pandemi Covid19, kebutuhan masyarakat akan ketersediaan obat amat tinggi. Kementerian Kesehatan telah membuat aplikasi https://farmaplus.kemkes.go.id/
Lewat aplikasi itu masyarakat dapat mengakses ketersediaan obat di apotek sebelum membelinya. Juga, masyarakat dapat mengetahui di apotek mana obat yang sedang dicari dan dibutuhkan berada.
Dikutip dari laman kemkes.go.id, Plt. Dirjen Kefarmasian dan Alat Kesehatan drg. Arianti Anaya mengatakan bahwa aplikasi farmaplus akan dikembangkan dengan jejaring apotek sampai ke seluruh Indonesia. Tak hanya itu, untuk memenuhi kebutuhan obat yang meningkat sejalan dengan lonjakan kasus konfirmasi Covid-19, pemerintah telah mendorong seluruh industri farmasi baik swasta maupun BUMN untuk meningkatkan kapasitas produksinya, termasuk mempercepat proses importasi obat.
Hal ini dilakukan agar tidak ada penimbunan obat-obatan di industri ataupun di PBF (Pedagang Besar Farmasi) agar masyarakat bisa terus mengakses obat-obatan yang diperlukan. Dengan tidak menimbun obat, industri juga sudah membantu pemerintah dalam menanggulangi kondisi pandemi Covid-19 dan tidak merugikan masyarakat. “Nanti kita juga bekerjasama dengan aparat agar tidak ada penimbunan-penimbunan obat. Kami ingatkan bahwa masyarakat berhak untuk mendapatkan pelayanan terapi COVID-19 yang sebaik-baiknya,” ujarnya.
Untuk memastikan kesehatan dan keselamatan masyarakat dalam mengkonsumsi obat khususnya obat-obatan terapi Covid-19, ia juga mengingatkan masyarakat agar selalu berkonsultasi dahulu dengan dokter. “Semua obat-obatan terapi Covid-19 harus dibeli dengan menggunakan resep dokter karena obat tersebut mempunyai risiko kalau digunakan tidak sesuai resep dokter maka obat ini akan menjadi racun, bukan malah mengobati. Itu yang harus dipahami oleh para masyarakat,” tambahnya dikutip dari laman Sehat Negeriku Kemenkes RI. Saat ini stok obat terapi Covid-19 cukup banyak, antara lain tersedia 11,6 juta tablet Oseltamivir kapsul, 24,4 juta tablet Favipiravir dan Remdesivir 148.891 vial. “Memang remdesivir ini kelihatannya stok kita ada 148.891. Kita sedang mendorong remdesivir untuk impor dan saat ini remdesivir sudah akan sampai lagi di Indonesia dalam 1 sampai 2 hari ini,” katanya.
Pewarta : Phil