INDRAMAYU,PGI.OR.ID-Sebanyak 30 anak muda lintas iman dan lintas budaya, peserta kegiatan Tanah Air itu Bhinneka (TAB) 2023 Goes to Indramayu, berikrar akan terus menjunjung nilai-nilai solidaritas kemanusiaan bersama seluruh anak bangsa.
Pada ikrar yang mereka sampaikan, di malam terakhir kegiatan TAB yang merupakan kerja sama Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia (PGI) dengan Gereja Kristen Pasundan, bersama sejumlah mitra lainnya di Tamiyang, Indramayu, Jawa Barat, Jumat malam (23/6/2023), mereka menyampaikan empat (4) poin ikrar.
“Kami, angkatan II Tanah Air itu Bhinneka tahun 2023, berikrar, menjaga dan merawat alam Indonesia serta keberlangsungan seluruh ciptaan,” demikian bunyi poin kedua ikrar yang mereka sampaikan.
Selanjutnya pada poin ketiga, mereka menyatakan akan terus menghidupi Pancasila sebagai dasar negara, dan UUD 1945, serta menjaga kedaulatan NKRI dan melestarikan kebudayaan sebagai identitas kebangsaan.
“Menyikapi perkembangan zaman dengan bijak serta terus mendampingi, menopang, dan melindungi kelompok rentan demi mewujudkan keadilan dan perdamaian di Indonesia,” tandas mereka di poin terakhir ikrar tersebut.
“Ikrar ini merupakan ekstraksi dari beragam refleksi atas pengalaman mereka mengikuti TAB selama hampir seminggu,” jelas Pdt. Jimmy Sormin, selaku Sekretaris Eksekutif PGI yang membidangi isu relasi antariman.
Ia juga menjelaskan bahwa kegiatan TAB angkatan kedua ini menekankan penguatan jaringan aktor pemuda lintas iman di Jawa Barat, sekaligus mengembangkan jaringan tersebut secara nasional dengan menyeleksi peserta-peserta dari provinsi lainnya di Indonesia.
“Realitas populasi masyarakat Indonesia yang didominasi oleh angkatan muda menunjukkan peran strategis aktor-aktor muda untuk melakukan pembaruan demi keadilan dan perdamaian,” tandas Pdt. Jimmy. Oleh karenanya, bagi Pdt. Jimmy, pemuda harus memiliki perspektif kebangsaan dan kebebasan yang baik, serta diberi ruang lebih luas lagi untuk berkontribusi demi kemaslahatan.
Serupa dengan penjelasan di atas, Kepala Biro Pemuda dan Remaja PGI, Rosiana Purnomo menyebutkan, deklarasi yang dilakukan mereka adalah wujud komitmen para peserta TAB angkatan 2, yang digelar di Indramayu ini.
“Komitmen mereka untuk menjadi duta damai, selepas mereka mengikuti TAB. Dan Deklarasi ini juga sebagai satu kulminasi dari seluruh pengalaman mereka selama kurang lebih satu minggu mengikuti TAB di Tamiyang, Indramayu,” terangnya.
Menurut Rosiana, sebenarnya tidak ada kriteria khusus terkait deklarasi yang dibacakan. Ini komitmen atau ikrar yang datang dari para peserta sendiri.
“Ada tiga peserta yang mewakili peserta saat membacakan ikrar. Mereka mewakili unsur peserta lokal dari Tamiyang Indramayu, lalu mewakili peserta dari Jawa Barat, dan satu lagi mewakili peserta dari luar Jawa Barat,” pungkasnya.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, sejak Selasa (20/6/2023), sebanyak 30 pemuda-pemudi lintas iman, dan lintas budaya, dari berbagai daerah di tanah air, mengikuti kegiatan TAB 2023, dengan cara live in di Tamiyang, Indramayu, untuk belajar tentang keberagaman, membangun semangat duta damai, serta berkomitmen dalam membangun perdamaian, persatuan, dan keadilan di Jawa Barat (Jabar) khususnya, serta Indonesia pada umumnya.
Para peserta dari Jawa Barat sebanyak 20 orang, dan luar Jawa Barat sebanyak 10 orang, dengan usia antara 18 hingga 30 tahun. Kegiatannya merupakan kerjasama Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia (PGI) dengan Gereja Kristen Pasundan (GKP), Jakatarub, Mission 21, dan CKU.
Pada kegiatan sebelumnya, di 2022, PGI bersama mitra telah berhasil membawa semangat hidup dalam keberagaman tersebut di Padang, Sumatera Barat. Spirit ini pula yang dibawa pada kegiatan Live In di Tamiyang, hingga Jumat malam (23/6/2023).
Pewarta: Tiara Salampessy