WAINGAPU, PGI.OR.ID – Sekitar 7200 warga dari 7 kecamatan di Kota Waingapu mengungsi di tujuh titik pengungsi yang disediakan oleh Gereja GKS yang bekerjasama dengan TNi dan Pemda. Menurut Pdt. Yuliana Ambu, Pendeta GKS Payeti, ada 1 posko yang tidak bisa ditembus karena air setinggi dada orang dewasa.
“Ya sejak siang tadi (Senin/5/4) kami mengirimkan bantuan makanan berupa mie instan dan telur ke posko-posko penampungan bencana. Jumlahnya lebih dari 7200 orang bahkan lebih karena banjir masih terjadi. Memang kebutuhan yang diutamakan adalah makanan dan selimut, khususnya bagi anak-anak dan kaum perempuan,” kata Pdt. Yuliana.
Kerusakan yang terjadi akibat longsor dan banjir yan terjadi di Sumba Timur yang terpara di bagian Timur kabupaten Sumba Timur. “Selain jembatan utama rusak akibat terjangan air dan longsor juga jebolnya bendungan terbesar, yaitu Bendungan Lambanapu yang mengakibatkan sejumlah kecamatan tergenang,” tambah Pdt. Yuli.
Ke tujuh posko yang didirikan antara lain di kantor kelurahan, kantor kecamatan dan juga gereja GKS dan Gereja Kemah Injil. “Salah satunya gedung pertemuan GKS Payeti dijdaikan dapur umum untuk memasok makanan ke posko-posko yang ada. Kami masih membutuhkan bahan makanan untuk memenuhi kebutuhan pengungsi dan juga daerah-daerah yang memang sulit dijangkau,” ujarnya.
Pewarta : Phil Artha