JAKARTA,PGI.OR.ID-Tidak hanya keluarga dan Sinode HKBP, PGI bersama seluruh kembaga oikoumenis di Indonesia juga merasa kehilangan atas kepergian Pdt. Dr. SAE Nababan, karena telah menorehkan sejarah panjang dalam gerakan oikoumene.
Hal tersebut disampaikan Ketua Umum PGI Pdt. Gomar Gultom saat acara penghargaan dan terimakasih kepada keluarga besar almarhum Pdt. Dr. SAE Nababan serta Sinode HKBP di Grha Oikoumene, Jakarta, pada Senin (10/5).
“Kita semua kehilangan Pdt. SAE Nababan. Bukan hanya keluarga Nababan, keluarga Tobing, bukan hanya HKBP. Saya mengalami kesulitan besar untuk merangkai kata-kata untuk mengungkapkan isi hati kami sebagai persekutuan gereja-gereja di Indonesia, bersama-sama dengan kawan-kawan dari GMKI, GAMKI, PIKI, PARKINDO, UKI, BPK GM, LAI, RS PGI Cikini, dan berbagai lembaga oikoumenis di Indonesia ini, karena jejak-jejak beliau sangat terasa,” ujarnya.
Lanjut Ketum PGI, meski tidak lagi mengemban tugas di lembaga oikoumenis seperti PGI, CCA, WCC, HKBP, UEM, LWF dan lainnya, namun Pdt. SAE Nababan selalu hadir dan tidak pernah meninggalkan gerakan oikoumene. “Grha Oikoumene ini menjadi salah satu saksi bahwa Pdt. SAE Nababan tidak pernah meninggalkan gerakan oikoumene. Gerakan oikoumene sepertinya adalah DNA beliau yang tetap diusungnya, bahkan hingga akhir hayat,” tandasnya.
Menurut Pdt. Gomar, selain menyemangati, dalam berbagai kesempatan Pdt. SAE Nababan acap menunjukkan arah yang sebelumnya tidak terpikirkan sama sekali oleh MPH-PGI. Sehingga tanpa disadari Pdt. SAE Nababan menjadi semacam alarm yang selalu mengingatkan untuk tidak pernah lalai dan berlambat-lambat, tetapi senantiasai sigap mengabdi dan berkarya selagi hari masih siang.
“Maka izinkanlah kami menyampaikan penghargaan dan terimakasih setinggi-tingginya kepada keluarga yang telah merelakan pengabdian Pak Nababan dengan penuh, tercurah bagi gereja dan gerakan oikoumene, bahkan dalam masa perkabungan ini pun keluarga menyetujui jasad beliau disemayamkan di Grha Oikoumene yang beliau ikut membangunnya. Juga kepada pimpinan HKBP yang telah mempersembahkan Pdt. SAE Nababan bagi gerakan oikoumene juga bagi gereja-gereja,” pungkasnya.
Dalam acara yang juga dilaksanakan secara virtual ini, MPH-PGI menyerahkan rangkaian bunga kepada Alida Lientje Tobing, istri dari Pdt. SAE Nababan, dan perwakilan HKBP. Diserahkan pula figura berukuran besar berisi foto dan kutipan kalimat dari almarhum.
Pada kesempatan itu, mewakili lembaga oikoumenis Sekum CCA Mathew George, dan Ioan Sauca dari WCC turut menyampaikan ungkapan duka mendalam atas kepergian Pdt. Dr. SAE Nababan yang menurut mereka adalah sosok guru, dan mentor dalam gerakan oikoumene tidak hanya di Indonesia, tetapi juga dunia.
Pewarta: Markus Saragih