JAKARTA,PGI.OR.ID-Generasi muda, terkhusus anggota-anggota GAMKI dan GMKI harus turut membantu pemerintah dalam mempercepat penyelesaian COVID-19 melalui berbagai kegiatan sosial.
Hal tersebut disampaikan politisi senior Akbar Tandjung, narasumber ‘Refleksi Kebangsaan Memperingati 76 Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia’ dan peluncuran Electronic Book (e-book) Memoar Amir Liven Sirait: Hanya Karena Kasih Karunia, yang diterbitkan oleh Charles Bonar Sirait School of Communication bekerjasama dengan Dewan Pengurus Pusat Gerakan Angkatan Muda Kristen Indonesia (DPP GAMKI), pada Selasa (17/8/2021).
Akbar menekankan, Indonesia sebagai negara yang majemuk, penting untuk menjunjung tinggi kebersamaan dan saling mengasihi. “Meskipun melalui latar belakang yang berbeda, namun kita tetap berbangsa dan bernegara satu, serta dikenal dunia sebagai negara demokrasi terbesar ketiga setelah India dan Amerika Serikat,” papar Ketua DPR RI 1999-2004 itu.
Merespon e-book Amir Liven Sirait, Akbar Tandjung mengingat masa-masa mudanya bersama sahabatnya tersebut sebagai sesama aktivis 1970 dan 1980-an itu.
“Saya mengenal Bung Amir Liven Sirait sebagai aktivis yang baik dan konsisten dalam memperjuangkan terwujudnya visi organisasi. Secara khusus, beliau memiliki perhatian lebih dalam bidang seni budaya dengan berbagai capaian prestasinya. Selain memiliki pengalaman dalam berkiprah di DPP KNPI, beliau juga berkiprah di DPP Golkar. Beliau terpilih sebagai anggota DPR dari Golkar pada Pemilu 1997 dari daerah pemilihan Sumatera Utara,” kenang pria yang pernah menjabat tiga posisi menteri di kabinet pemerintahan Presiden Soeharto ini.
Dia berharap, para generasi penerus dapat bersyukur manakala berkesempatan membaca buku memoar ini, karena perjalanan hidup Amir Liven Sirait termasuk kiprahnya dalam berorganisasi dan berpolitik, merupakan referensi yang berharga sebagai inspirasi yang mencerahkan.
“Buku ini mampu menginspirasi para pembaca, khususnya generasi muda, dalam rangka mewujudkan masa depan Indonesia sebagai bangsa yang besar dan majemuk yang lebih baik di bawah naungan dasar negara Pancasila dan UUD 1945,” kata tokoh HMI yang juga merupakan pendiri dan mantan Ketua Umum KNPI ini.
Amir Liven Sirait penulis e-book yang merupakan Tokoh Senior GMKI dan GAMKI mengenang perjalanannya sebagai aktivis muda, termasuk saat menjadi salah seorang penandatangan Deklarasi Pemuda Indonesia pada 23 Juli 1973 yang kemudian melahirkan Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI).
Amir Liven Sirait menekankan pentingnya jiwa nasionalisme. Mantan Ketua Umum GAMKI yang kini berusia 82 tahun itu mengutip pernyataan mantan Presiden Amerika Serikat John F. Kennedy, “Jangan tanya apa yang dapat diberikan negara kepadamu, namun pikirkan apa yang kamu dapat berikan kepada negara, dalam hal ini bangsa Indonesia.”
Buku ‘Hanya Karena Kasih Karunia, Sebuah Memoar Amir Liven Sirait’ dicetak setebal 624 halaman berisi kisah masa kecil dalam kemiskinan di Sumatera Utara, menempuh pendidikan tinggi di Yogyakarta, hingga menjadi aktivis di Jakarta dan larut dalam berbagai kiprah gerakan sosial kemasyarakatan. Dari GMKI, GAMKI, KNPI, Partai Golkar, anggota DPR, MPR, DGI, Yayasan PGI Cikini, sampai membantu Menteri Pemuda dan Olahraga yang saat itu dijabat Abdul Gafur, rekan sesama aktivis kepemudaan dan Tokoh KNPI.
Menurut ayah empat anak dan Sembilan cucu ini, dalam setiap peristiwa kehidupan yang dilalui selalu mengalir kasih Tuhan, dan petunjuk jalan baru yang harus ditempuh menuju akhir yang menjanjikan. “Memoar ini mengandung esensi rangkaian penderitaan dan kesulitan, rangkaian kegagalan dalam mengejar cita-cita, kadang mencucurkan air mata tetapi tidak sebanding dengan kasih sayang Tuhan yang terus mengalir meliputi kehidupan saya pada usia lanjut lebih dari 80 tahun. Kasih Tuhan inilah yang hendak saya ceritakan pada anak-anak, cucu-cucu, keluarga, teman dan sahabat yang membacanya,” ungkapnya.
Peluncuran buku ini juga menghadirkan Ketua Umum DPP GAMKI 2011-2019 yang juga Ketua MPO GAMKI 2019-2022, Michael Wattimena, yang sedang menyelesaikan studi disertasi doktoral di Amerika Serikat serta dihadiri para senior dan intelektual Kristen lainnya. Dia mengapresiasi peluncuran buku ini. Menurutnya, buku biografi Amir dalam bentuk e-book sangat bermanfaat bagi generasi muda di kalangan pemuda gereja, khususnya GAMKI.
Sementara itu, Ketua Umum DPP GAMKI Willem Wandik mengajak semua pihak untuk mendukung pemerintah dalam mencari dan menemukan solusi untuk membawa bangsa dan negara Indonesia menuju ke jalan keselamatan, kebangkitan, dan kejayaan.
Wandik melihat, pandemi Covid-19 bagaikan tsunami yang melanda dan mengancam jutaan populasi dan semua lapisan kelas sosial masyarakat Nusantara. Menjadi pembelajaran berharga bagi kita bahwa kemampuan intelektual, jabatan, dan harta, ternyata itu semua tidak bisa memberikan jaminan kepada kita semua untuk luput dari pandemi Covid-19.
Sedangkan Ketua Umum Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI) Jefri Gultom menegaskan, GMKI patut bersyukur atas perjalanan panjang senior Amir Liven Sirait. “Sejauh mata memandang kisah hidupnya yang dinamis, syarat peristiwa yang bermakna, juga cerita perjuangan yang menginspirasi,” kata Jefri.
Pada kesempatan lainnya, Charles Bonar Sirait mewakili pihak penerbit menjelaskan pada e-book “Hanya Karena Kasih Karunia” Amir Liven Sirait menuliskan beberapa konsep pembangunan politik yang berkonotasi geografis, derivatif, teleologis, dan fungsional. Seluruh pengalaman kehidupan Amir Liven Sirait yang diceritakan dengan cara bertutur mewakili aspek-aspek tersebut, baik yang terjadi di Indonesia maupun di negara lainnya.
Pada bagian Refleksi Kebangsaan di tengah-tengah Pandemi Covid-19, Charles yang merupakan Tokoh Komunikasi Nasional tersebut menekankan pentingnya Pemerintah, nasyarakat, termasuk DPP GAMKI memberikan perhatian penting terhadap riset dan publikasi tentang Sektor Kesehatan Masyarakat (Public Health) yang tidak dapat dipisahkan dari Pembangunan Bangsa dan Negara.
Charles Bonar Sirait menjelaskan publik dapat memperoleh e-book “Hanya Karena Kasih Karunia” secara cuma-cuma dengan memesan melalui link www.gamki.or.id/HUTRI76.
Di akhir acara, semua pembicara sepakat, anak muda memiliki peran penting untuk membantu pemerintah menyelesaikan krisis yang dialami bangsa. Dampak pandemi Covid-19 bukanlah krisis pertama yang dihadapi Indonesia, karena itu, semangat ‘tangguh dan tumbuh’ generasi muda akan membawa Indonesia pada jalan kesejahteraan melewati persoalan besar ini.
Pewarta: Markus Saragih