AMURANG,PGI.OR.ID-Bencana alam berupa abrasi pantai terjadi di pesisir pantai Amurang, Kel. Bitung dan Kel. Uwuran Satu, Kecamatan Amurang, Kabupaten Minahasa Selatan (Minsel), Provinsi Sulawesi Utara, pada Rabu (15/6/2022). Peristiwa serupa juga pernah terjadi pada 1968.
Menurut laporan PUSALOPS-PB BPBD Kabupaten Minsel, meski tidak ada korban jiwa namun akibat bencana tersebut menyebabkan puluhan rumah hanyut, demikian penginapan, restoran, serta perahu nelayan terbawa longsor. Bahkan Jembatan Boulevard, penghubung antara Kelurahan Uwuran 1 dan Kelurahan Bitung (Kambio), putus.
Salah seorang saksi, Bastian Aman (64), warga Kel. Ranoyapo, Kec Amurang, Kab Minsel, menuturkan kronologis terjadinya bencana ini. Menurutnya, pada pukul 14.05 Wita, yang bersangkutan bersama masyarakat lain tiba-tiba merasakan getaran dari jalan Boulivard, dan selanjutnya melihat semua pinggiran pantai mulai terjadi langsor, diikuti dengan jatuhnya jembatan dan rumah masyarakat di pinggiran pantai.
Selain kerusakan materiil, akibat peristiwa ini tercatat sebanyak 63 KK/303 jiwa mengungsi di sejumlah tempat, seperti di belakang Bank Sulut, Kantor Lurah Lewet, dan Aula gereja Sentrum Kel Uwuran 1, Kec Amurang, Kab Minsel. Ada juga yang mengungsi ke rumah keluarga.
Kebutuhan mendesak bagi para pengungsi saat ini yaitu pakaian pria/wanita dewasa, anak dan balita, perlengkapan cuci dan mandi, makanan pengganti ASI, pembalut wanita, bahan baku makanan (dapur umum), serta baju dan perlengkapan bayi.
Sementara itu, untuk menolong mereka yang menjadi korban, Dept. PRB-SAG Suluteng membuka Donasi Bencana Minsel yang dapat disalurkan melalui BSG/Bank Sulutgo dengan no rekening 00902110058593 a.n. Sinode Am.
Hal yang sama juga dilakukan oleh Biro PRB PGI dengan membuka donasi melalui Rek. Mandiri Matraman 006.006.000.0340 a.n. Persekutuan Gereja-Gereja di Indonesia, atau dengan narahubung Pdt. Shurej (082239121802) dan Herman (081399220778).
Pewarta: Markus Saragih