PEMATANGSIANTAR,PGI.OR.ID-Sidang Sinode Bolon GKPS ke-45 yang berlangsung pada Selasa, 28 Juni 2022-Jumat, 1 Juli 2022, di Balai Bolon GKPS Jl. Pdt. J. Wismar Saragih, Pematangsiantar, ditutup dengan resmi oleh Pimpinan Sinode GKPS, Ephorus dan Sekjend, pada Jumat (1/7/2022).
Penutupan persidangan diawali dengan penyerahan palu persidangan dan himpunan keputusan dari Majelis Ketua Persidangan Pdt. Dr. Richard Siboro, Sy. Sordame Purba, SH, St. Emri Delamson Lingga, St. dr. Rotua Telaumbanua, dan St. Ade Chandra Naibaho, ST kepada Pimpinan Sinode GKPS, yang disambut penyampaian ucapan terimakasih oleh Sekjend GKPS Pdt. Dr. Paul Ulrich Munthe kepada Pimpinan Sidang yang telah dengan sangat baik sekali memimpin persidangan.
Dalam laporannya sebagai Ketua Panitia, St. Dr. Hisarma Saragih, M.Hum menyampaikan garis besar pelaksanaan SSB GKPS ke-45. “Pada penghujung persidangan ini, izinkan kami dari panitia melaporkan garis besar pelaksanaan sidang. Selama persidangan dilangsungkan, baik Paripurna maupun Komisi, persidangan berlangsung qorum walaupun sering melebihi waktu yang sudah ditetapkan. Berkaitan dengan dua topik ceramah, ini pun terlaksana. Tim kesehatan juga sudah bekerja maksimal memantau kesehatan para sinodestan,” terang Hisarma.
Sementara itu St. Rudi I. R. Saragih, SP, M. Si yang ditunjuk sebagai perwakilan sinodestan untuk menyampaikan kesan dan pesan, memberikan usul kepada Pimpinan Sinode agar SSB ke depan mendatangkan staf ahli berbahasa Simalungun, sehingga persidangan dapat berjalan efektif dan efisien. “Kita harus akui banyak waktu yang tersita hanya untuk merumuskan redaksi dalam bahasa Simalungun. Usul saya sebagai salah satu sinodestan agar ke depan di datangkanlah staf ahli persidangan yang memang benar-benar menguasai tata bahasa Simalungun agar sidang kita berjalan efektif dan efisien”, pinta Rudi.
Ephorus GKPS Pdt. Dr. Deddy Fajar Purba dalam sambutannya menyampaikan ucapan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah turut membantu terselenggaranya SSB GKPS ke-45, baik jemaat, para majelis, Pendeta, Penginjil, Praeses, pemerintah, pihak keamanan, lembaga dan organisasi, demikian juga perorangan.
Ephorus GKPS menyimpulkan bahwa pelaksanaan SSB GKPS ke-45 bermuara untuk kemuliaan Tuhan dan mengajak agar seluruh sinodestan semakin mencintai GKPS dengan berperan sebagai duta yang membawa kabar baik terkait keputusan-keputusan yang sudah diambil. “Mengikuti setiap proses terlaksananya Sidang Sinode Bolon GKPS ke-45 membawa kita pada kesadaran bahwa semua ini bermuara untuk kemuliaan Tuhan. Oleh sebab itu, kepada seluruh sinodestan yang kami kasihi, mari kita mencintai gereja kita ini, sebab Tuhan adalah pemilik dan kepala Gereja ini. Selain itu kami juga mengajak agar kita masing-masing menjadi pembawa kabar baik bagi jemaat. Mensosialisasikan segala hasil keputusan yang sudah diambil agar tidak digunakan untuk hal-hal yang sifatnya destruktif di tengah jemaat,” tambahnya.
Acara berlanjut dengan pemukulan gong oleh Ephorus GKPS. Penutupan Sidang Sinode Bolon GKPS yang ke 45 ini diakhiri dengan ibadah yang dilayani oleh Pdt. Nolden Lingga, S.Th, MA sebagai pemimpin pujian, Pdt. Robert J. Saragih, M.Th,LM sebagai liturgis, Pdt. Josia Siboro, S.Th sebagai Pengkhotbah, dan musik yang diiringi oleh kelompok musik binaan Pdt. Ito Belihar, S.Th, M.Sn.
Pdt. Josia Siboro yang mengutip dasar pemberitaan firman Tuhan dari Yeremia 17: 7-8 menekankan pentingnya membangun kehidupan sebagai orang yang diberkati. “Bagi orang percaya berkat bukanlah tentang harta, kekayaan ataupun jabatan, melainkan tentang kehadiran Tuhan dalam kehidupan manusia, sehingga dalam setiap keadaan dan situasi, ia melibatkan Tuhan. Kehadiran Tuhan itulah yang memberi damai dan sukacita bagi setiap orang percaya. Oleh sebab itu setiap orang percaya harus terus terkoneksi dengan Tuhan yang adalah sumber kehidupan”, demikian Pdt. Josia Siboro menegaskan dalam khotbahnya.
Sumber: gkps.or.id