JAKARTA,PGI.OR.ID-Didampingi sejumlah staf, Wakil Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Raja Juli Antoni melakukan kunjungan, dan berdialog dengan MPH-PGI, di ruang sidang Lt. 2 Grha Oikoumene, Jakarta, pada Rabu (10/8/2022).
Pada kesempatan itu, Raja Juli Antoni mengungkapkan tentang persoalan agraria atau pertanahan di Indonesia yang sangat pelik. “Benar-benar ruwet. Saya banyak mendengar pengaduan dari masyarakat. Meski demikian saya berencana untuk memperbaiki sistimnya, dan perlahan-lahan memperbaiki segala pelanggaran yang terjadi,” ujarnya.
Menyikapi kondisi tersebut, politikus Partai Solidaritas Indonesia (PSI) ini mengajak PGI untuk melakukan kerjasama secara struktural yang permanen, melalui Momerandum of Understanding (MoU), dalam rangka menghadapi persoalan agraria. Hal yang sama juga telah dilaksanakan dengan PP Muhammadiyah.
“MoU ini sangat penting supaya ada kepastian hukum dalam jangka panjang, bagi kita untuk bersama-sama menyelesaikan persoalan agraria, dan kami akan menselaraskannya ke bawah, supaya ada ikatan. Ini seperti amanat umat yang harus dijalankan,” tandas Raja Juli.
Ketua Umum PGI Pdt. Gomar Gultom juga mengamini ruwetnya persoalan agraria, yang juga dialami oleh gereja-gereja di Indonesia. Diantaranya seperti yang dialami Sinode GKP dan GBI. “Tanah tempat kantor sinode kami di Jalan Baypass, Jakarta yang sudah lama ditempati, tiba-tiba menghadapi permasalahan,” ujar Hanan Soeharto dari Sinode GBI yang juga hadir dalam pertemuan.
Di penghujung pertemuan, Ketum PGI menyampaikan terimakasih atas kehadiran Wamen ATR/BPN Raja Juli Antoni, sekaligus berharap dan mendoakan agar mantan Ketua Umum Pimpinan Pusat Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM) ini, dapat menjalankan tugasnya seturut dengan amanat yang telah diberikan oleh pemerintah.
Selain MPH-PGI, pertemuan singkat namun penuh keakraban ini, juga dihadiri sekretaris eksekutif, staf, Anggota Komisi Aset PGI David M.L. Tobing, serta perwakilan sinode gereja.
Pewarta: Markus Saragih