BANDUNG,PGI.OR.ID-Konferensi Waligereja Indonesia (KWI) merupakan mitra strategis dalam memberlakukan Injil kerajaan Allah di bumi Indonesia, yang sama-sama kita cintai. Dan olehnya, tentu saja, Sidang Sinodal KWI yang dilaksanakan setiap tahun ini, selalu masuk dalam agenda doa dan perhatian PGI.
Hal tersebut ditegaskan Ketua Umum PGI Pdt. Gomar Gultom dalam sambutannya saat pembukaan Sidang Sinodal KWI 2022, di Gedung Bumi Silih Asih Keuskupan Bandung, Jawa Barat, pada Senin (14/11/2022).
“Bersama-sama kita telah melalui perjalanan panjang dalam mewartakan Injil di tengah masyarakat kita yang sedang berjuang menggapai masyarakat yang adil, makmur dan demokratis. Perjalanan bersama yang tidak selalu mudah, dimana kita terkadang harus menempuh jalan berliku, dan tak jarang berupa jalan sunyi, baik dalam komunike PGI-KWI, yang sudah berlangsung puluhan tahun, maupun melalui jejaring Forum Umat Kristiani Indonesia (FUKRI),” jelasnya.
Menurut Ketum PGI, perjalanan bersama ini telah semakin mempererat persaudaraan, dan semakin mendekatkan kita satu sama lain sebagai bagian dari umat Kristiani yang Tuhan tempatkan di bumi Indonesia. Kita semakin terhisab ke dalam satu persekutuan sebagai tubuh Kristus yang adalah satu adanya.
“Berbagai hal telah kita lakukan dan sikapi bersama melalui forum ini, dalam kita menjalankan misi yang Tuhan embankan bagi kita, yang sekaligus sebagai wujud partisipasi kita sebagai anak bangsa. Tentu masih banyak juga masalah karena perbedaan-perbedaan, baik itu teologis maupun perilaku keorganisasian. Namun dalam perjalanan selama ini menunjukkan, ada itikad baik bersama untuk tetap berjalan beriringan, saling belajar satu sama lain,” katanya.
Lebih jauh dijelaskan, “kebersamaan kita sebagai umat Kristiani seperti ini, rasanya semakin dibutuhkan pada masa-masa mendatang, di tengah makin besarnya tantangan yang kita hadapi bersama. Kita masih bergumul dengan gurita korupsi yang membelit masyarakat kita dan praktek-praktek ketidak-adilan serta pelanggaran HAM yang masih terus terjadi, khususnya di Papua; kita pun harus berhadapan dengan perilaku sementara elit politik kita yang membajak proses demokratisasi kita menjadi industri yang cenderung menggerus dan menggerus, entah untuk kepentingan pribadi, kelompok ataupun partai. Dan di depan kita kini, ancaman politik identitas juga membayangi pelaksanaan pemilu dan pilpres 2024 yang akan datang.”
“Tentu kita sangat menghargai kerjakeras pemerintahan saat ini di bawah kepemimpinan Presiden Bapak Joko Widodo, yang dalam berbagai aspek telah membawa harapan baru akan masa depan yang lebih baik,” tandasnya.
Ditambahkan pula, adalah tugas dan tanggung-jawab kita sebagai gereja, untuk berjalan bersama, sebagai persekutuan murid-murid Kristus untuk ikut berpartisipasi bersama elemen bangsa yang berkehendak baik, menggapai keadilan, kemanusiaan, kesetaraan dan kesejahteraan bagi seluruh masayarakat. “Upaya seperti ini, dengan menderivasi ungkapan Charles de Gaule, saya hendak mengatakan, kemanusiaan, keadilan dan kesejahteraan terlalu berharga untuk diserahkan untuk semata menjadi urusan pemerintahan,” ujar Ketum PGI.
Dalam kaitan inilah, lanjut Pdt. Gomar Gultom, PGI sangat mengapresiasi tema persidangan ini, “Berjalan Bersama: Persekutuan, Partisipasi dan Misi”, yang kiranya bisa menjadi komitmen kolektif kita semua gereja-gereja di Indonesia. Dan melalui ini pula kita semakin dipersatukan sebagai tubuh Kristus, sebagai wujud kesetiaan kita atas harapan dan doa Yesus di taman Getsemani: supaya mereka menjadi satu: ut omnes unum sint.
Dia pun berharap sidang sinodal ini senantiasa mengandalkan kuat kuasa Roh Kudus, sehingga dapat mengambil keputusan semata-mata atas jalan, kebaikan dan kebenaran yang Tuhan tawarkan.
Sidang Tahunan KWI 2022 mengusung tema Berjalan Bersama: Persekutuan, Partisipasi dan Misi. Selain Presidium KWI, para uskup dan pastor, pembukaan juga dihadiri Duta Besar Vatikan untuk Indonesia, serta Plt. Dirjen Bimas Katolik.
Pewarta: Markus Saragih