JAKARTA,PGI.OR.ID-Ada suasana berbeda di kantor PGI, Grha Oikoumene, Jakarta. MPH-PGI penuh waktu tidak berada di ruangan masing-masing, melainkan anak-anak. Tugas mereka (MPH-PGI, red) pun diambil alih! Itulah bagian dari kegiatan Kids Take Over PGI yang dilaksanakan oleh Biro Perempuan dan Anak (BPA) serta Biro Pemuda dan Remaja (BPR) PGI, pada Senin (21/11/2022).
Kids Take Over PGI diikuti oleh 12 orang anak usia 7-18 tahun, yang merupakan perwakilan dari gereja-gereja di wilayah DKI Jakarta dan Depok. Menurut Kabiro BPA Sonya M. Uniplaita, program ini selain dalam rangka Hari Anak Internasional, juga sekaligus ingin mengingatkan gereja-gereja, untuk saatnya terbuka, dan memberi ruang terhadap anak-anak. “Karena mereka juga memiliki hak yang sama dengan kita orang dewasa, hak untuk berkumpul, dan mengemukakan pendapat,” tandasnya.
Sementara itu, Ketua Umum PGI Pdt. Gomar Gultom melihat, kegiatan ini selain untuk memperlihatkan potensi anak-anak, tetapi juga sebagai kesempatan melatih kepemimpinan. “Ini menurut saya menjadi praktik kepemimpinan mereka, dengan cara mencoba mengambil peran menjadi Ketum PGI, Sekum, Wasekum. Tentu mereka akan dibekali, sehingga pengalaman yang singkat ini mungkin juga akan bisa meningkatkan rasa percaya diri,” tandasnya.
Selain MPH-PGI, sebagian dari anak-anak juga mengambil alih tugas sekretaris eksekutif dan kepala biro di lingkungan PGI. Pada kesempatan itu, mereka (anak-anak, red), mendapat pengalaman langsung terlibat dalam kegiatan dari masing-masing bidang dan biro. Termasuk melakukan kegiatan rapat-rapat yang biasa dilakukan di PGI.
Hampir lima jam mengambil alih tugas pimpinan PGI ternyata memberi kesan tersendiri bagi anak-anak. Seperti dituturkan Charlotte Tupan, yang mengambil alih tugas Ketum PGI. “Saya senang sekali, karena sebelumnya gak nyangka diminta jadi Ketum PGI. Semoga saya bisa ikut lagi nanti,” harap siswi SMA Santo Fransiscus, Kramat Raya, Jakarta Pusat ini.
Hal yang sama juga disampaikan Janet Angelina Simanjuntak, siswi SMA 5 Sumur Batu, Pademangan, Jakarta. Menurutnya, menjadi Sekum PGI dia belajar memahami tugas dan peran seorang sekretaris umum. “Menarik sekali bisa tau lingkungan kerja Sekum PGI, tegang juga sih rasanya, tapi ini menambah pengalaman dan pengetahuan saya, sepertinya kalau sekretaris harus bisa berkomunikasi dengan baik,” ujarnya sambil tersenyum.
Jemaat HKBP Rajawali, Pademangan, Jakarta Utara ini, juga berharap kegiatan Kids Take Over PGI bisa dilaksanakan kembali sehingga teman-teman lain bisa ikut ambil bagian. Dia pun berharap PGI terus maju, dan tetap bisa merangkul gereja-gereja di Indonesia.
Demikian pula Mathew. Sebagai peserta termuda, dia mengaku senang karena mendapat pengetahuan dan pengalaman baru. “Hari ini aku bisa ikut zoom rapat bencana sama Om Shurej, rasanya senang sekali,” katanya.
Program Kids Take Over PGI mendapat respons positif dari Wulan (48), orangtua Hanaya, salah seorang peserta. Jemaat GKI Buaran, Jakarta ini mengatakan, program ini menambah pengetahuan tentang ada dan bagaimana PGI. “Karena selama ini anak-anak kan belajar di sekolah, padahal mereka juga perlu tau apa yang ada di seputar gereja, termasuk bagaimana mengenal PGI, termasuk bagi saya beruntung juga karena bisa tau apa itu PGI,” ujarnya.
Selain dapat mengenal PGI, lanjut Wulan, anak-anak juga dapat berinteraksi dengan orang lain, dan melihat dunia luar, sehingga menambah pengalaman. Sebab itu, dia pun berharap acara serupa dapat dilaksanakan secara rutin dengan tidak hanya melibatkan warga gereja.
Kegiatan Kids Take Over PGI dimulai pukul 10.00-14.00 WIB. Sebelumnya, anak-anak berkesempatan melakukan building tour yang dipandu Kabiro Pemuda dan Remaja PGI Rosiana Indah Purnomo.
Pewarta: Markus Saragih