MANOKWARI,PGI.OR.ID-Perayaan Paskah Nasional 2023 merupakan momentum untuk berdoa dan bersama seluruh elemen bangsa mengubah Papua yang selama ini bersimbah darah, kini sungguh-sungguh menjadi Papua Tanah Damai.
Hal tersebut ditegaskan Ketua Umum PGI, Pdt. Gomar Gultom saat menyampaikan sambutan dalam pembukaan Perayaan Paskah Nasional 2023, di Stadion Sanggeng, Kabupaten Manokwari, Papua Barat, pada Kamis (4/5/2023).
“Terang Paskah merekah di Papua, ufuk timur Indonesia dan memancar ke seluruh Indonesia, bahkan ke seluruh dunia. Manokwari kota Injil menerangi Indonesia, terutama dalam menyambut pesta demokrasi yang sudah di ambang pintu. Baiklah kita menyambut Pemilu dengan sukacita dan damai,” katanya.
Namun, lanjut Ketum PGI, hal itu harus mulai dari diri kita sendiri. Hentikan segala bentuk kekerasan, terutama kekerasan dalam rumah tangga masing-masing. Hentikan perjudian, hentikan mabuk-mabukan dan narkoba. “Terlalu mahal nyawa dan darah Kristus yang tercurah bagi kita, kalau kita sia-siakan untuk itu semua. Dengan demikian harapan baru harus datang dari Papua, sehingga sungguh-sungguh menjadi kepingan sorga di bumi Nusantara,” tegasnya.
Diawal sambutannya, Pdt. Gomar Gultom juga menyinggung bahwa perayaan Paskah ini, adalah momentum untuk menggulingkan batu kubur di mana kita sering memenjarakan harapan kita, dan mulai melihat masa depan dengan percaya diri, karena Kristus yang bangkit telah mengubah arah sejarah. Kekuatan Paskah memanggil kita untuk menggulingkan setiap batu kekecewaan dan ketidakpercayaan.
Perayaan Paskah Nasional 2023 resmi dibuka oleh Wakil Menteri Agraria dan Tata Ruang/Wakil Kepala Badan Pertanahan Nasional, (Wamen ATR/Waka BPN), Raja Juli Antoni. Dalam arahannya, dia menginstruksikan seluruh jajarannya di Indonesia untuk menjalankan program Gerakan Sertifikasi Rumah.
“Pada akhir 2024, tidak boleh ada satu rumah ibadah pun yang tidak disertifikasi. Apapun rumah ibadah itu, di mana ada nama Tuhan yang diagungkan, maka itu tanggung jawab negara untuk mensertifikasinya,” kata Wamen ATR/BPN.
Sementara itu, Ketua Panitia Paskah Nasional 2023, Dominggus Mandacan, mengatakan perayaan ini sebagai panggilan untuk menjaga persatuan dan harmoni antara umat Kristen dan masyarakat secara umum. “Penting untuk memahami toleransi dan persatuan dalam perayaan Paskah, menghormati perbedaan dan memperkuat kesatuan sesama anak bangsa,” ujar Gubernur Papua Barat periode 2017-2022 ini.
Pembukaan Perayaan Paskah Nasional 2023 dihadiri sekitar 5000 orang, termasuk delapan pimpinan aras Gereja Nasional, Forkopimda Provinsi Papua Barat, Kapolda Papua Barat, Pangdam XVIII/Kasuari, Kakanwil Kemenkumham Provinsi Papua, Pimpinan Gereja baik Sinode, dan Klasis Manokwari Raya.
Perayaan yang akan berlangsung selama tiga hari (4-5/5/2023), bakal diisi dengan berbagai rangkaian kegiatan, yaitu kebangunan rohani selama 2 hari, seminar, dan terakhir pawai budaya keagamaan.
Pewarta: Markus Saragih