INDRAMAYU,PGI.OR.ID-Perayaan Tahun Baru Islam 1 Muharram 1445 Hijriah semoga menjadi momentum bagi kita untuk memperkuat tali silaturahim sesama anak bangsa, dan semakin memampukan kita merajut kerukunan dan menciptakan kedamaian bagi semua.
Demikian orasi Ketua Umum PGI Pdt. Gomar Gultom dalam Perayaan 1 Muharram 1445 Hijriah di Pondok Pesantren (Ponpes) Al-Zaytun, pada Rabu (19/7/2023).
“Perayaan semacam ini merupakan awal yang baik bagi kita untuk menyempurnakan hubungan dengan Allah sang maha pengasih, yang mewujud dalam hubungan kita dengan sesama manusia, dan dengan alam semesta,” ujarnya.
Ketum PGI juga mengajak kita semua untuk menyatu dalam cinta kasih Allah, untuk hidup bertolong-tolongan atas nama cinta dan kemanusiaan. “Saya mengimani, bahwa cinta dan kemanusiaan adalah panggilan yang tak terelakkan dalam pengutusan Tuhan terhadap kita. Dan saya percaya, cinta dan kemanusiaan sedemikian adalah intisari setiap agama,” tandasnya.
Pada kesempatan itu, Pdt. Gomar Gultom juga mengapresiasi apa yang telah dilakukan Pimpinan Ponpes Al-Zaytun Syekh Panji Gumilang, karena memiliki visi yang kuat untuk memberdayakan masyarakat, serta dengan berani dan konsisten mengajarkan semangat cinta-kasih dan kebangsaan.
Pekik “Merdeka!” diteriakkan oleh para santri, karyawan, dan panitia kegiatan Peringatan 1 Muharram 1445H di Ponpes Al-Zaytun. Seruan itu dilontarkan sejak memasuki gerbang pondok pesantren yang memiliki luas kurang lebih 1.300 hektar ini. Pdt. Gomar Gultom beserta rombongan memenuhi undangan untuk menghadiri perayaan di ponpes tersebut.
Pesantren yang terletak di Kabupaten Indramayu ini, dikelilingi pertanian dan peternakan yang sangat menekankan kemandirian. Lebih dari 7.000 santri dan karyawannya mengelola alam sekitarnya untuk kebutuhan sehari-hari, terutama kebutuhan pangan.
Tidak hanya itu, mereka juga mengembangkan ekonomi masyarakat, sekaligus untuk menjadi pemasukan ponpes, dengan membuat kapal-kapal ikan yang beroperasi di pantai utara Jawa dan rencananya akan segera beroperasi di perairan Arafuru. Sejak berdirinya di tahun 1999, mereka meniti jalan pengembangan ekonomi masyarakat sekitar, yang sejak saat itu dalam keadaan sulit sebagai dampak dari krisis moneter.
Dalam perayaan itu, lagu Indonesia Raya dinyanyikan 3 stanza secara fasih oleh para santri. Bendera merah-putih berkibar di setiap sudut. Kesantunan dan persahabatan antariman tampak begitu kental di antara para civitas ponpes, dan tamu undangan.
Mengangkat tema “Toleransi dan Perdamaian untuk Persatuan, Menuju Kebangkitan Kembali Indonesia Raya,” kegiatan ini dihadiri banyak tokoh bangsa, serta ribuan tamu yang berdatangan dari dalam dan luar Indramayu.
Masjid Rahmatan Lil-Alamin milik ponpes yang dijadikan perhelatan akbar ini, sungguh diwarnai semangat kebangsaan. Pekik “Merdeka” berulang kali menggelegar di dalam masjid, oleh anak-anak usia sekolah dasar hingga usia senior.
Pewarta: Markus Saragih