JAKARTA,PGI.OR.ID-Dalam rangka memperkuat sinergitas pemeliharaan lingkungan, Persekutuan Gereja-Gereja di Indonesia (PGI) bersama Badan Restorasi Gambut dan Mangrove (BRGM), menandatangani Perjanjaian Kerja Sama, di ruang rapat lantai 2 Grha Oikoumene, Jakarta, pada Jumat (5/1/2024).
Penandatanganan kerja sama dilakukan oleh Sekretaris Umum PGI Pdt. Jacklevyn Fritz Manupputy dan Kepala Kelompok Kerja Edukasi dan Sosialisasi BRGM Suwignya Utama.
Selain sosialisasi, nantinya kerja sama tersebut mencakup edukasi kepada masyarakat (warga gereja), serta peningkatan partisipasi masyarakat untuk mendukung restorasi gambut, dan mendukung percepatan rehabilitasi mangrove.
Pada kesempatan itu, Pdt. Jacky Manuputty menuturkan bahwa ekologi menjadi isu sentral yang menjadi perhatian gereja-gereja anggota PGI. Karena itu, kerja sama ini menjadi begitu penting dan akan ditindaklanjuti. “kita punya titik yang sama, ada 3 krisis yang kini menjadi perhatian gereja dan salahsatunya ekologi. Sebab itu, kami harus bersentuhan dengan lingkungan, sehingga kerja sama ini menjadi signifikan,” jelasnya.
Dia pun berharap melalui penandatanganan kerja sama ini jejaring menjadi semakin optimal. Dan PGI akan merelisasikannya lewat program-program bersama guna menjaga, dan melestarikan lingkungan.
Hal senada juga disampaikan Suwignya. Menurutnya, bekerja sama dengan lembaga-lembaga keagamaan merupakan bagian dari strategi BRGM dalam memassifkan edukasi dan sosialisasi terkait pentingnya memelihara lingkungan kepada masyarakat luas.
Ditambahkan pula, pendekatan moral keagamaan dalan memelihara lingkungan menjadi hal penting yang harus terus dilakukan. “BRGM berharap, PGI bisa mulai menyusun materi-materi khotbah terkait pemeliharaan lingkungan yang nantinya akan digunakan oleh para pendeta pada gereja-gereja dibawah PGI,“ ujarnya.
Dia melihat, selama ini kerusakan lingkungan, termasuk lahan gambut dan mangrove, lebih diakibatkan perilaku manusia yang kurang memahami betapa alam yang diberikan oleh Tuhan haruslah dijaga. Sebab itu, peran lembaga kegamaan, seperti PGI, menjadi sangat penting.
Pewarta: Markus Saragih