AMBON,PGI.OR.ID-Pada Oktober 2019 yang lalu, Persekutuan Gereja-Gereja di Indonesia (PGI) melakukan lokakarya “Penyusunan Panduan Sekolah Mimggu Berwawasan KeIndonesian” kerjasama dengan Sinode GKJ dan Gereja-gereja anggota PGI yang ada di Jawa Tengah.
Hasil lokakarya ini diperdalam oleh tim penulis yang terdiri dari Majelis Pekerja Harian (MPH), Bidang Keesaan dan pembaruan Gereja (KPG), Biro Perempuan dan Anak (BPA) dan Biro Pemuda dan Remaja (BPR).
Pedoman Kurikulum Sekolah Minggu Berwawasan KeIndonesia disosialisasikan kepada para pendamping/guru sekolah minggu yang mengikuti Perkemahan Ceria Anak Sekolah Minggu (Percasmi) PGI 2023, pada Rabu (28/6/2023).
Sosialisasi bertujuan antara lain memberikan pedoman kepada Gereja-gereja dalam menyusun kurikulum sekolah minggu dengan mempertimbangkan konteks gerakan Oikoumene KeIndonesiaan, dan meningkatkan kesadaran gereja bahwa anak merupakan bagian integral dalam perarakan gerakan Oikoumene di Indonesia untuk menghadirkan damai sejahtera bagi bangsa Indonesia.
Selain itu, mendorong Gereja–gereja di Indonesia untuk menyadari realita intoleransi, kekerasan terhadap anak, kebencanaan, dan kerusakan ekologi yang berdampak pada anak dan gereja dipanggil untuk mengatasinya, serta mendorong Gereja-gereja di Indonesia untuk menerima dan memanfaatkan secara tepat budaya digital bagi pembinaan atau pelayanan anak dalam konteks ke Indonesiaan.
Pada kesempatan itu, Sekretaris Eksekutif Bidang Keesaan dan Pembaruan Gereja (KPG) PGI, Pdt. Lenta Enni Simbolon menjelaskan, Pedoman Kurikulum Sekolah Minggu Berwawasan Keindonesiaan, terdiri dari enam tema besar yaitu Anak dalam Gerakan Oikumene, Perlindungan terhadap Anak, Anak Sahabat Alam, Anak di tengan Kemajemukan Masyarakat Indonesia, Anak Bersolidaritas di tengah Kebencanaan, dan Anak di Era Digital.
Keenam tema tersebut, memiliki masing-masing empat sub tema yang siap menjadi bahan ajar di sekolah minggu. Pedoman kurikulum ini sudah disosialisasikan di beberapa wilayah Indonesia.
Melalui sosialisasi ini diharapkan dapat memberikan pemahaman kepada gereja tentang pentingnya kurikulum anak berwawasan keIndonesiaan dan kiranya dalam diintegrasikan dalam bahan ajar sekolah minggu baik dalam konteks sinode maupun gereja lokal.
Bidang KPG PGI telah melakukan sosialisasi ke sejumlah daerah, antara lain Palu (Sulawesi Tengan) 23 Maret 2023, Berastagi (Sumatera Utara) 19 April 2023, Mentawai (Sumatera Barat), 4 Mei 2023, Manokwari (Papua Barat), 7 Mei 2023, dan terakhir Ambon (Maluku) 28 Juni 2023, dalam acara Percasmi.
Sosialisasi pedoman kurikulum sekolah minggu berwawasan keIndonesiaan ini menjadi bagian penting dalam Percasmi karena para pendamping/guru sekolah minggu yang hadir dari berbagai sinode anggota PGI (70 orang) akan mendapatkan pemahaman tentang pedoman kurkulum ini dan menjadi referensi yang sangat berarti ketika para pelayan ini anak ini menyusun kurukulum tahun 2024.
Dari sosialisasi di berbagai wilayah sebelumnya menunjukkan antusiasme para guru sekolah minggu menyambut kurikulum baru ini. Demikian juga di acara Percasmi, para pendamping/guru sekolah minggu meminta agar pedoman dan bahan ajar ini segera dibagikan kepada gereja-gereja anggota PGI.
Pewarta: Markus Saragih