Kamis (24/11/2022), Biro Pengurangan Risiko Bencana (PRB) PGI bersama sejumlah relawan mendistribusikan 100 bungkus makanan siap saji ke Desa Cirumput, Cianjur, Jawa Barat, salah satu desa yang juga terdampak peristiwa gempa bumi pada Senin (21/11/2022).
Menurut Kabiro PRB PGI, Pdt. Shuresj Tomaluweng, distribusi dilaksanakan pukul 14.30 WIB, dan untuk menuju desa tersebut membutuhkan waktu 1,5 jam melalui jalan sempit serta padatnya arus lalu lintas. “Sampai hari ini beberapa ruas jalan menuju desa Cirumput masih tertutup akibat padatnya arus lalu lintas. Titik-titik pengungsi di wilayah desa ini cukup tersebar, dan pada beberapa titik pengungsi bantuan makanan pun diberikan,” jelasnya.
Dari Cirumput, berlanjut ke Desa Sukajaya. Berdasarkan laporan yang diberikan oleh Dwi Pesulima, Desa Sukajaya mengalami kerusakan yang sangat parah, banyak rumah yang ambruk, dan tak layak untuk ditinggali. Di depan reruntuhan rumah-rumah, berdiri tenda-tenda darurat yang menampung sementara keluarga-keluarga yang terdampak.
Di lokasi ini, Pdt. Shuresj berkesempatan untuk mengunjungi satu tenda pengungsi yang berisikan 15 KK. Tenda tersebut dibangun di atas lahan sawah padi yang sudah kosong. Kondisi hujan di Cianjur selama 2 hari ini, membuat bagian bawah tenda menjadi lembab, dan licin pada jalan masuknya.
“Anak-anak, dan lansia ada di tenda ini. Salah seorang ibu yang tinggal bersama suami dan dua orang anak di tenda ini menceritakan tentang kondisi tenda yang membuat anak balitanya merasa tidak nyaman. Akibatnya si anak sering sekali menangis dan kadang mengganggu penghuni tenda yang lain,” tuturnya.
Diceritakan pula, di sebelah ibu dan anak ini, ada seorang anak berumur 9 tahun yang sementara tertidur. Menurut Ibu ini anak tersebut tertimpa reruntuhan bangunan pada saat gempa. Akibatnya, bagian punggung si anak ini bergeser (dislocated). anak ini menyelamatkan dirinya melalui sebuah lobang kecil yang terbentuk akibat reruntuhan rumahnya.
Hingga saat ini, kondisi si anak masih mengalami pembengkakan di bagian punggung, dan sering kesakitan apabila cuaca berubah menjadi dingin. Selain itu, masih merasa trauma akibat kejadian yang dialami. Dia sering menangis dalam tidur, dan selalu meminta sang ibu untuk memeluknya.
Pewarta: Markus Saragih