TORAJA,PGI.OR.ID-Menghadapi persoalan masyarakat secara keseluruhan yaitu pandemi Covid-19, maka mereka yang terpapar khususnya yang gejala ringan sampai Orang Tanpa Gejala (OTG) disarankan untuk isolasi mandiri (isoman). Banyak warga masyarakat di Toraja Utara yang mengalami gejala ringan terpapar Covid-19 tidak memeriksakan diri tetapi dengan kesadaran sendiri melakukan isoman.
Pihak Kelurahan dan Lembang (Desa) pro aktif menata dan melayani warga yang melakukan isoman, baik di rumah maupun isolasi terpusat, seperti yang dilakukan Gereja Toraja di PSP Tangmentoe. Hingga kini (6/8/2021) masih ada 36 orang yang isoman di Tangmentoe, dan sudah ada 8 orang yang sudah sembuh dan kembali ke rumah masing-masing.
Ditengah situasi seperti ini, Crisis Center Gereja Toraja (CCGT) senantiasa bergerak demi merawat sesama membagikan sembako berupa beras, minyak goreng, vitamin, telur, dan beberapa kebutuhan lainnya, kepada warga yang isoman di rumah masing-masing berdasarkan permintaan dari Lurah dan Lembang (Desa).
“Meski sangat terbatas, namun dengan semangat solidaritas kemanusiaan untuk Indonesia, CCGT senantiasa berbagi dengan sesama. Dalam seminggu ini, sudah ada ratusan paket sembako dan vitamin yang disalurkan lewat Lurah dan Lembang (Desa),” ujar Pdt. Dr. Alfred Anggui, Koordinator CCGT yang juga Ketua I Badan Pekerja Sinode Gereja Toraja ini.
Lebih jauh diungkapkan Pdt. Alfred, hal itu dapat dilakukan berkat kerjasama dengan sejumlah komunitas dan kelompok masyarakat. Bahkan sejak (2-6/8/2021) kelompok atau komunitas dan LSM menyiapkan makan siang yang kemudian dibagikan oleh para relawan ke berbagai lokasi isoman. Untuk tanggal 5 Agustus 2021 saja ada 260 nasi dos yang dibagi oleh komunitas Jet Z Solidarnostic di Rantepao dan sekitarnya.
Kemudian tanggal 6 Agustus 2021 Pengurus Pusat Persekutuan Kaum Wania Gereja Toraja juga melaksanakan hal yang sama yaitu memagi nasi dos untuk makan siang bagi mereka yang sedang isoman.
Pewarta: Aleksander Mangoting