JAKARTA,PGI.OR.ID-Gereja Kristen Pasundan (GKP) Jemaat Kampung Tengah yang berlokasi di Gang Eka Dharma, RT 01/RW 08 No. 42 Kel. Tengah, Kec. Kramat Jati, Jakarta Timur, sejak dua minggu lalu menjadikan rumah pastori sebagai tempat isolasi mandiri (isoman), tidak hanya bagi jemaat tetapi juga masyarakat sekitar.
Seperti dituturkan Ketua 1 Bidang Pelayanan GKP Jemaat Kampung Tengah Pnt Yuli Harti Utami Baiin, keputusan menjadikan rumah pastori sebagai tempat isoman karena melihat banyaknya warga di sekitar gereja yang terpapar covid-19, dan harus menjalankan perawatan secara mandiri di rumah. Namun sayangnya tidak semua memiliki rumah yang layak untuk isoman.
“Selama ini gereja memang selalu mendukung kegiatan lingkungan, tapi saat melihat begitu banyaknya warga yang terpapar sementara kondisi rumah mereka tidak memadai untuk isoman, akhirnya majelis sepakat untuk memakai rumah pastori yang kebetulan kosong. Kami merasa ini adalah saat yang tepat untuk kembali berbagi tanpa harus melihat latarbelakang, suku, agama, ras dan sebagainya,” ujar Yuli.
Rumah pastori GKP Jemaat Kampung Tengah memiliki dua kamar tidur, serta perlengkapan dapur yang layak digunakan oleh keluarga kecil. Untuk menjalankan program ini, pihak gereja menyerahkan sepenuhnya kepada gugus tugas covid-19 tingkat RT, termasuk menentukan siapa yang memang membutuhkan pertolongan dan bersedia isoman di rumah pastori yang jaraknya sekitar 100 meter dari gereja.
“Jadi kami tidak intervensi, siapa saja boleh pakai sehingga keberadaannya betul-betul menjangkau semua masyarakat. Hanya mengingatkan saja supaya warga yang memakai dapat menjaga inventaris gereja dengan baik. Kebetulan juga ada beberapa warga jemaat yang masuk tim gugus tugas RT,” tandasnya.
Rumah pastori GKP Jemaat Kampung Tengah kini sedang digunakan oleh dua orang dari satu keluarga yang terpapar Covid-19. Menurut Yuli, gereja akan tetap membuka diri jika masih ada warga yang membutuhkan tempat isoman, selama rumah pastori dalam keadaan kosong.
Pewarta: Markus Saragih