SULTENG,PGI.OR.ID-Sidang Sinode ke-47 Gereja Kristen Sulawesi Tengah (GKST) terasa lebih istimewa, karena hampir bertepatan dengan HUT ke-74 GKST, yang jatuh pada 18 Oktober 2021. Demikian diungkapkan Pdt. (Em) Onesimus Kambodji, dalam khotbah ketika memimpin ibadah pembukaan Sidang Sinode ke-47 Gereja Kristen Sulawesi Tengah di Gedung Pesparawi, Beteleme, Morowali Utara (11/11/2021).
Sidang Sinode kali ini diikuti 500 an peserta yang dibagi dalam empat gedung gereja terdekat dengan Gedung Pesparawi, yang dihubungkan dengan fasilitas teknologi zoom meeting, guna menaati ketentuan protokol kesehatan di masa pandemi COVID-19. Sidang kali ini memiliki empat agenda pokok yakni evaluasi laporan pertanggungjawaban Majelis Sinode periode 2016-2021, Amandemen Tata Gereja, Penyusunan Program 2021-2026 dan Pemilihan Majelis Sinode masa bhakti 2021-2026.
Ketua Panitia Sidang, Krispen H. Masu S.SIP, M.Si dalam laporannya mengatakan bahwa tema Sidang Sinode ke-47 GKST, diambil dari ayat Alkitab Wahyu 22:12-13, yakni : “Aku adalah yang awal dan yang akhir”, sedangkan sub tema adalah : “hanya dengan berharap pada Allah yang membebaskan serta memulihkan, GKST senantiasa memperjuangkan keadilan, keamanan, kesehatan dan kesejahteraan”.
Sidang Sinode ke-47 GKST dibuka Gubernur Sulteng yang diwakili Asisten III Setdaprov, Moeljono, dan juga dihadiri sejumlah Bupati. Selain Bupati Morowali Utara, Delis J. Hehi sebagai tuan rumah, hadir juga sejumlah kepala daerah yang wilayahnya terdapat Gereja GKST, yakni Bupati Poso, Verna Inkiriwang, Bupati Sigi, Moh. Irwan Lapatta, Wabub Sigi, Samuel Y. Pongi, serta Bupati Luwu Timur, Sulawesi Selatan, Budiman. Juga hadir tokoh-tokoh gereja seperti Ketua Persekutuan Gereja-gereja Indonesia (PGI) Wilayah Sulut, Gorontalo dan Sulteng, Ketua Bamag Provinsi Sulteng Lucky Semen yang juga anggota DPD RI, Kepala Bidang Bimas Kristen Kanwil Kemenag Provinsi Sulteng dan Pembimas Kristen dari sejumlah kabupaten serta Ketua MUI Kabupaten Morowali Utara. Hadir pula Ketua Tim Penyusunan Alkitab Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru dalam Bahasa Daerah Mori, Pdt. M. Tomana.
GKST sudah memberikan konstribusi nyata
Dalam sejarah perjalannya selama 74 tahun kehadirannya, GKST telah memberikan kontribusi nyata dalam pembangunan nasional, bukan hanya di bidang spiritual keagamaan, tetapi juga pendidikan dan kesehatan. “GKST melalui yayasannya, memiliki sekolah-sekolah, mulai dari tingkat TK, SD, SMP dan SMU serta perguruan tinggi. Juga memiliki rumah sakit untuk melayani kesehatan masyarakat,”. Demikian diungkapkan Bupati Morowali Utara Dr. dr. Delis Julkarson Hehi M.A.R.S. dalam sambutannya.
Lebih jauh Delis mengungkapkan bahwa lewat Sidang Sinode ke-47 ini, GKST akan terus menunjukan eksistensinya dalam pembangunan manusia Indonesia, serta memberi kontribusi nyata bagi Sulteng dan Indonesia. GKST lewat sidang sinode, akan terus menunjukkan eksistensi dalam memberi pelayanan kepada bangsa dan negara. Bagian lain, Ketua Majelis Sinode GKST, Pdt. Jetroson Rense, M.Th, yang akan segera demisioner, mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah menyukseskan Sidang Sinode ke-47.
Pengurus Sinode GKST 2021-2026
Dalam sidang ini terpilih sebagai pengurus Sinode GEREJA KRISTEN SULAWESI TENGAH Periode 2022-2026: sebagai berikut : Ketua Umum: Pdt. Djadaramo Tasiabe, M.Th, Ketua 1: Pdt. DR. Tertius Lantigimo, Ketua 2: Pdt. Robinson Perutu, S.Th., M.M., Sekretaris Umum: Pdt. Jetroson Rense, M.Th., Wakil Sekretaris: Pdt. Elieser Meringgi, M.Th, Bendahara Umum: Pdt. Maisuri Botilangi, S.PAK, Wakil Bendaraha: Pdt. Nurna Tokede, S.Th., M.A. BPP GKST Periode 2021-2026 : Ketua: Pdt Abisai Sigilipu, Sekretaris: Pnt BJS Tuwuntjaki dan anggota: Pdt. Yuko Kombuno.
Pewarta: Aleksander Mangoting