SERPONG,PGI.OR.ID-Dalam rangka memberikan panduan bagi warga gereja di wilayah Serpong, Tangerang Selatan, Banten, tentang arah politik kebangsaan dan sikap gereja mengantisipasi kerentanan politik identitas, PGI menyelenggarakan pendidikan politik di Sahid Hotel Serpong, Banten, pada Senin (15/5/2023).
Tercatat 29 gereja dan lembaga mitra PGI dari Wilayah Jawa Barat, Jakarta, Banten dan Lampung menghadiri lokakarya ini. Diharapkan setelah lokakarya bisa menjadi fasilitator bagi gereja masing-masing. Sebelumnya, kegiatan serupa juga telah dilaksanakan di Badung. Bali.
Penanggung jawab lokakarya Pdt. Henrek Lokra mengatakan pemilu tahun depan akan dihadapkan pada beberapa tantangan seperti penggunaan politik identitas, penyelenggaraan yang bersih dan transparan, serta partisipasi perempuan.
“Pemilu tahun depan akan berat sebab politisasi identitas berdasarkan agama yang kian menguat, belum terjaminnya penyelenggaraan yang bersih dan transparan, serta keterlibatan perempuan dalam politik ”, kata Pdt. Henrek Lokra yang juga Sekretaris Eksekutif Bidang Keadilan dan Perdamaian PGI.
Menurutnya penggunaan identitas agama dalam ruang politik di Indonesia sudah sulit dibendung sebab agama sudah menjadi komodifikasi dalam politik dan dinikmati sebagian elit politik.
Wakil Sekretaris Umum PGI Pdt. Krise Gosal yang menjadi salah satu narasumber menegaskan peran gereja dalam bidang politik untuk menjaga agar kekuasaan dapat berjalan adil dan untuk kesejahteraan seluruh rakyat. “Tugas gereja untuk mengingatkan dan menegur kekuasaan bahwa sesungguhnya kekuasaan merupakan alat pelayanan bagi seluruh rakyat”, ujar Pdt. Krise.
Lokakarya Pendidikan Politik Bagi Warga Gereja ini berlangsung 15 – 17 Mei 2023 di Hotel Sahid, Tangerang, Banten. Sejumlah narasumber akan hadir dalam kegiatan ini seperti, Pdt. Andreas Yewangoe (Anggota Dewan Pembina BPIP) dan Jeirry Sumampow (Koordinator TePI).
Pewarta: Juandi Gultom