Jakarta, pgi.or.id – Persoalan Papua, rencana peringatan HAM bulan Desember mendatang dan hasil pertemuan dengan Presiden menjadi topik perbincangan dalam kunjungan Komns HAM ke ke kantor Persekutuan Gereja-Gereja di Indonesia di Jalan Salemba 10, Jakarta Pusat, pada Jumat (20/11).
Rombongan Komnas HAM di antaranya Ketua Ahmad Taufan Damanik, Komisioner Pendidikan dan Penyuluhan Beka Ulung Hapsara dan Komisioner Pengkajian dan Penelitian Sandrayati Moniaga. Sementara PGI diwakili Ketua Umum Pdt. Gomar Gultom, Sekretaris Umum Pdt. Jacklevyn Manuputty dan sejumlah Kepala Biro/Sekretaris Eksekutif serta beberapa staf.
“Persoalan Papua harus ditindaklanjuti untuk menjadi perhatian bersama. Kami juga sudah sampaikan ke Presiden Jokowi ketika kami bertemu,” kata Ketua Komnas HAM Ahmad Taufan mengawali perbincangan. Ia juga mengajak PGI untuk menindaklanjuti persoalan Papua dengan terus berdialog bersama antara Komnas HAM, tokoh gereja dan pemerintah. “Untuk itu kami mengajak PGI mendukung dialog tersebut. Kami juga akan mengadakan acara Peringatan Hari HAM pada 10 Desember mendatang, di mana akan dibuat acara Suara Kebangsaan yang mengusung tokoh-tokoh lintas Agama. Mereka berkumpul dan menyampaikan pesan-pesannya dan kemudian disebarluaskan secara virtual,” ujar Ahmad Taufan.
Menanggapi yang disampaikan Ketua Komnas HAM, Pdt. Gomar Gultom mengapresiasi apa yang telah dilakukan dengan tim pencari fakta bentukan Komnas HAM yang telah turun langsung ke Hitadipa. “Kami mengapreasiasi langkah itu dan hal itu sekaligus menunjukan sikap independen Komnas HAM. Karena persoalan Papua memang harus terus diupayakan diselesaikan lewat dialog yang lebih intens,” kata Pdt. Gomar.
Sejalan dengan yang disampaikan Pdt. Gomar, Sekum Pdt. Jacky juga menyinggung persoalan Peraturan Bersama Menteri (PBM) terkait rumah ibadah yang memang perlu terus diingatkan ke pemerintah. Dan diskusi berkembang pada persoalan-persoalan kebangsaan lainnya yang terjadi belakangan ini. PGI akan bekerjasama dengan Komnas HAM dalam kegiatan-kegiatan ke depan dan membantu menyelesaikan persoalan Papua.
Diskusi yang berlangsung kurang lebih 2 jam dimulai pukul 18.30 WIB dan ditutup dengan foto bersama pukul 20.30 WIB. (lip)