WAINGAPU, PGI.OR.ID – Wakil Bupati Sumba Timur David Melo Wadu mengucapkan terima kasih atas apa yang dilakukan Persekutuan Gereja-Gereja di Indonesia (PGI) dan Sinode Gereja Kristen Sumba (GKS) bagi warga di Sumba Timur pasca bencana Siklon Seroja yang terjadi pada Minggu – Senin (4-5/4).
“Masih banyak orang baik. Terima kasih atas kunjungan dan bantuan yang telah diberikan bagi warga Sumba Timur. Kondisi pasca bencana ini, Puji Tuhan tidak ada korban jiwa karena bencana ini tapi karena faktor lain. Masyarakat saat ini sudah kuat kembali dan mereka akan bangkit kembali. Terima kasih banyak atas bantuannya dan ini menandakan banyak orang baik yang membantu masyarakat,” kata Wabup David Melo Wadu.
Dalam pertemuan di salah satu rumah warga yang berdampak di pinggir Jembatan Sungai Kambaniru, Ketua Umum PGI Pdt. Gomar Gultom menyampaikan turut belasungkawa dan rasa empatinya pada Wakil Bupati David Melo Wadu.
“Atas nama gereja-gereja di seluruh Indonesia, saya menyampaikan turut berduka dan prihatin atas apa yang terjadi akibat Siklon Seroja ini dan semoga Bapak dan warga masyarakat di Sumba Timur ini kuat dan segara bangkit untuk membangun kembali,” kata Pdt. Gomar.
Pada kunjungan pastoral itu, Ketum PGI memberikan bantuan sembako dan peralatan bagi seorang warga yang tinggal di pinggiran Sungai Kambaniru.
Selain mengunjungi warga di tepi Sungai Kambaniru, rombongan PGI dan Sinode GKS juga mengunjungi lokasi bencana lainnya, seperti di Mohau. Salah satu warga bernama Nimrod (55) yang menerima bantuan menceritakan, rumah yang ia tempati terendam air setinggi 3 meter lebih. “Air sudah masuk pada Minggu (4/4) tapi lebih tinggi lagi hingga 3 meter sampai menutupi rumah kami,” katanya sambil menunjuk rumahnya yang terbuat dari daun lontar dan kayu. Menurut Nimrod ia kehilangan hasil pertaniannya, seperti jagung dan ternaknya. “Semua hanyut terbawa air,” akunya.
Sementara itu warga lainnya seorang janda mama Martha (60) hingga kini masih mengungsi di rumah tetangganya karena rumahnya sudah hilang terbawa arus yang deras. “Saat ini sa tinggal di rumah tetangga. Nda tahu sampai kapan karena rumah sa su sonde ada,” akunya sambil menyapu air matanya.
Rumah mama Martha hilang terbawa arus yang deras pada berada di Rt 09 RW 03 Kelurahan Mohau, Kambaniru. Selain rumah mama Martha, rumah-rumah sekitarnya juga hancur.
Sinode GKS terus menggalang bantuan untuk memberikan bantuan ssembako bagi warga yang berdampak bencana. Di Sumba Timur tercatat ada 9000 lebih rumahg rusak, 23 jalan putus serta 5 bendungan rusak.
Rombongan PGI juga mengunjungi Bendungan Kambaniru yang jebol akibat diterjak arus kuat yang terjadi pada dua minggu lalu. Hingga kini bendungan tersebut masih belum diperbaiki. Perjalanan kunjungan pastoral PGI akan berlanjut di bagian Selatan Sumba hingga Rabu (21/4).
Pewarta : Phil Artha