PGI.OR.ID – Demikian pesan refleksi yang disampaikan Ketua Umum Persekutuan Gereja-Gereja di Indonesia (PGI) Pdt. Gomar Gultom saat gelaran Natal dan Haul Gus Dur ke 11 serta Haul Riyanto ke 20 yang diselenggarakan secara virtual pada Senin (28/12).
Lebih jauh Pdt. Gomar menyampaikan bahwa titik berat Natal adalah pengosongan diri Allah demi kemanusiaan. “Karena manusia sudah tidak mampu mengupayakan keselamatannya sendiri. Karena berbagai kekuatan dan kenikmatan dunia ini telah mencengkeram kemanusiaan kita. Sehingga kecenderungan kita meraup sebanyak mungkin untuk diri dan kelompok saya, untuk agama saya, untuk gereja saya, untuk partai politik saya dan tidak jarang menegasikan keberadaan atau kelompok orang lain. Dan hal ini menjadi keseharian kita,” ujarnya.
“Untuk itu lewat semangat Natal, pengsosongan diri harus dilakukan untuk mengatasi atau memeriksa keseharian yang banal ini karena pengosongan diri akan memberi kita kemampuan untuk mengontrol diri. Pengosong diri itu akan memberi arah pada kita untuk memandang kemanusian sebagai titik berangkat dalam mengisi ruang publik,” tegasnya.
Refleksi juga disampaikan oleh Kiai Husein Muhammad dan Kardinal Ignatius Suharyo mewaikili Agama Islam dan Katolik yang masing-masing memberi pesan Natal dan mengenal apa yang dilakukan Gus Dur bagi bangsa Indonesia.
Acara tersebut diawali dengan doa dari kelompok Sunda Wiwitan serta pembacaan puisi Natal oleh Sekretaris Umum PGI Pdt, Jacky Manuputty serta diisi dengan berbagai atraksi.
Turut hadir dalam gelaran tersebut, antara lain Ibu Sinta Nuriyah Wahid yang juga memberikan sambutan. Serta sejumlah kelompok agama dan kepercayaan, seperti Sunda Wiwitan, Pimpinan Sapta Darma, Majelis Rohani Agama Baha’i. Dari pemerintah diwakili Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly dan Direktur Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Hilmar Farid. Acara tersebut disiarkan secara langsung di kanal Facebook dan Youtube Gerakan Optimisme Indonesia mulai pukul 19.00 hingga 22.00 WIB.
Pewarta : Phil