JAKARTA,PGI.OR.ID-Indonesia kembali kehilangan seorang tokoh bangsa, yaitu Prof. Dr. Jacob Elfinus Sahetapy, SH, MA, yang telah berpulang pada 21 September 2021, pukul 06.57 WIB, dalam usia 89 tahun. Almarhum dikenal sebagai pakar hukum.
Prof. Dr. J.E. Sahetapy, SH, MA lahir di Saparua, 6 Juni 1932. Setelah menempuh pendidikan dasar di kota kelahirannya, dia pindah ke Surabaya untuk meneruskan pendidikan di Fakultas Hukum Universitas Airlangga. Setelah itu mengambil gelar masternya di University of Utah, AS pada 1962. Gelar Doktor diperolehnya sambil mengajar di Universitas Airlangga.
Beberapa jabatan penting yang pernah diembannya, antara lain Dekan Fakultas Hukum Universitas Airlangga (1979-1985), Pejabat Rektor sementara di Universitas Kristen Petra (1966-1967). Disamping itu juga diangkat sebagai Profesor di Universitas Airlangga semenjak tahun 1960 sampai sekarang. Kegiatan yang lain yaitu aktif di Konsorsium Hukum di Departemen Pendidikan dan Kebudayaan (1990-sampai sekarang), Visiting Law Professor di Fakultas Hukum Universitas Leiden (Belanda) dan Leuven Catholic University, Belgium.
Disamping itu, aktif di berbagai organisasi hukum, antara lain sebagai anggota Asean Law Association, Asosiasi Kriminologi Indonesia dan The Law Association for Asia and Western Pasific. Pernah aktif pula dalam gerakan oikoumene melalui Persekutuan Gereja-Gereja di Indonesia (PGI).
Karya-karyanya yang pernah diterbitkan antara lain “Paradocs in Crimonology” (1982), “Violent Crime” (1983), “Victimology, A Reading” (1987), dan “Criminology an Introduction” (1992).
Ahmad Syafii Maarif dalam tulisannya berjudul JE Sahetapy tentang Kondisi Bangsa (Koran Republika, 1 dan 8 Mei 2012) mengungkapkan, Sahetapy mempunyai karier cemerlang di ranah hukum dan politik, tetapi di atas itu semua, sahabat kita ini adalah seorang pendidik bangsa yang lurus, konsisten, dan tak punya rasa takut dalam menyampaikan pandangan dan pendapatnya.
Ditambahkan, untuk mengukuhkan dasar pendapatnya, Sahetapy tidak lupa mengutip ungkapan bersayap Mahatma Gandhi yang legendaris itu, “The things that will destroy us are politics without principle, pleasure without con science, wealth without work, knowledge without character, science without humanity, and worship without sacrifice.“ Selamat jalan Prof. JE. Sahetapy.
Pewarta: Markus Saragih