PALANGKARAYA,PGI.OR.ID-Ibadah bernuansa dayak yang diselinggi drama tari tentang pergumulan manusia dalam mengelola lingkungan mengawali pembukaan Konferensi Gereja dan Masyarakat Persekutuan Gereja-Gereja di Indonesia 2023 (KGM PGI 2023), di Hotel Aquarius, Palangkaraya, Kalimantan Tengah, pada Rabu (8/11/2023).
Pembukaan KGM PGI 2023 ditandai dengan pemukulan gong oleh Ketua Umum PGI Pdt Gomar Gultom, didampingi antara lain Ketua PGI Olly Dondokàmbey, Ketua Umum Sinode GKE Pdt. Simpon F. Lion, SC KGM Agustin Teras Narang, Forkopimda Kalteng, Ketua Panitia, serta Penyelenggara KGM PGI 2023.
KGM PGI 2023 dinaungi terang tema dan sub tema yang sama dengan Sidang Raya XVIII PGI di Toraja pada November 2024 mendatang, yaitu “Hiduplah sebagai terang yang membuahkan kebaikan, keadilan dan kebenaran” (Band. Efesus 5:8b-9) dengan sub tema “Bersama-sama Mewujudkan Masyarakat Majemuk yang Pancasilais dan Berdamai dengan Segenap Ciptaan Allah”.
Olly Dondokambey dalam sambutannya mengatakan bahwa pemilihan tema dan sub tema ini adalah refleksi gereja-gereja di Indonesia atas tantangan yang akan dihadapi dalam kehidupan bermasyarakat dan berbangsa. “Pemilihan tema dan subtema di sidang raya selalu berkaitan dengan refleksi atas tantangan-tantangan kehidupan bermasyarakat bangsa dan bernegara di Indonesia dan tantangan Global,” katanya.
Lanjut pria yang juga Ketua FKPKB PGI ini menegaskan, bahwa tantangan yang dihadapi oleh bangsa Indonesia juga merupakan tanggung jawab Gereja, dan tidak hanya Pemerintah semata. “Bagi PGI tantangan-tantangan tersebut bukan saja merupakan tanggung jawab pemerintah namun juga tanggung jawab gereja-gereja untuk menjalankan fungsi kritis dan pelayanan yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat, bangsa dan negara,” jelas Olly Dondokambey.
Ditambahkan bahwa “KGM ini adalah sebagai upaya bersama menyikapi proses bagaimana gereja menjadi terang yang akan membuatkan kebaikan di tengah konteks bangsa dan negara Indonesia”.
Diakhir sambutannya Olly Dondokambey mengajak peserta KGM untuk mewujudkan dalam aksi nyata, hasil-hasil dari KGM PGI 2023 ini. “Marilah kita menyumbang pikiran yang terbaik dalam 4 hari ini tetapi juga tindakan nyata sebagai gereja di Indonesia tercinta ini,” pungkasnya.
KGM yang akan berlangsung selama 5 hari (8-12/11), akan membahas berbagai isu, antara lain IKN dan keberlanjutan ekologis, HAM dan kepastian hukum, kelompok rentan, bonus demografi dan intergenerasi, teknologi digital, AI, peningkatan kesejahteraan, serta pembahasan tentang Dokumen Keesaan Gereja (DKG).
KGM PGI 2023 diikuti oleh sekitar 100 orang peserta dari MPH PGI, Pimpinan Sinode anggota PGI, Pimpinan PGIW, lembaga mitra PGI, serta anggota komisi-komisi PGI. Bertindak selaku nyonya dan tuan rumah adalah Sinode Gereja Kalimantan Evangelis (GKE).
Pewarta: NAS