TALAUD,PGI.OR.ID-Gereja Masehi Injili Talaud (GERMITA) menggelar sidang sinode yang akan berlangsung pada 24-28 Oktober 2022, dengan mengusung tema: “Aku adalah yg awal dan yang akhir” dan Sub tema: “Bersama Warga Bangsa, mewujudkan GERMITA yang Tangguh dan Masyarakat yang berkeadaban”.
Persidangan yang nantinya akan memilih Badan Pekerja Harian Sinode untuk masa bakti 2022-2027 ini, dibuka secara resmi, Senin (24/10/2022), di Essang, Kab. Talaud, sekaligus dirangkai dengan perayaan HUT GERMITA ke 25.
Tampak hadir di acara pembukaan, Gubernur Sulut yang diwakili oleh Kaban Pengelolah Perbatasan Daerah Dr. Jetty Pulu, Bupati Talaud Dr. Elly Lasut, Wkl Bupati Pnt. Moktar Parapaga, Wasekum PGI Pdt. Krise Gosal, Ketua Sinode GMIST Pdt. Dr. Welman Boba, Ketua DPRD Talaud, tamu dari Uniting Church of Australia, Kepala Kantor Kemenag, para tokoh masyarakat, TNI, dan Polri.
Pdt Krise Gosal dalam sambutannya, menyampaikan terimakasih kepada GERMITA yang telah turut mendayung bersama perahu Oikumene di Indonesia melalui aktifitasnya. “GERMITA pernah menjadi host Sidang MPL tahun 2012, dan pada bulan Mei tahun ini GERMITA didukung oleh Pemda Talaud dan Pemprov Sulut memberi diri sebagai tuan dan nyonya rumah Paskah Nasional 2022, atas penunjukan dari Forum Komunikasi Pria Kaum Bapak PGI yang tahun ini dipercayakan melaksanakan Paskah oleh 7 Lembaga Kristen aras Nasional,” jelasnya.
Wasekum PGI juga mengapresiasi GERMITA yang akan melaksanakan program 5 tahun kedepan dibawah tema bersama “Aku adalah yang awal dan yang akhir”, serta bertekad menjadi tangguh untuk membangun masyarakat yang berkeadaban. “Kiranya ini menjadi komitmen ekumenis yang diharapkan menjiwai seluruh rokomendasi program yang akan dihasilkan oleh Sidang besar ini,” ujarnya.
Lebih jauh dijelaskan, sebagai gereja yang berada di wilayah terdepan, di perbatasan negara, dengan SDA yang kaya, didukung oleh SDM yang kualitasnya makin meningkat, diharapkan GERMITA mampu menjadi gerbang kesaksian bagi bangsa dan negara, memperjuangkan kesejahteraan warga dengan memberdayakan potensi jemaat, sambil terus merawat bumi sebagai panggilan sosio-ekologis Gereja. Pulau-pulau indah di seputaran Talaud, serta laut yang gagah adalah sahabat dan sekaligus sumber hidup manusia berhak dirawat, mengingat dimana-mana terjadi penghancuran atas bumi yang adalah karya Allah yang menurut Allah sendiri “baik adanya.
Usai pembukaan, dilanjut pembahasan tema dan sub tema dengan narasumber Pdt. Krise Gosal, Pdt. Welman Boba, Pdt. Richard Siwu, dan Prof Cyrus Lalompoh.