AMBON,PGI.OR.ID-Hari kedua pelaksanaan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Tahun 2023 Pesekutuan Gereja-Gereja di Indonesia Wilayah (PGIW) dan Sinode Am Gereja (SAG) se-Indonesia, yang digelar di Gedung Gereja Maranatha, Kota Ambon, Jumat (11/8/2023), para peserta diajak bicara tentang politik.
“Hari kedua, banyak bicara tentang politik. Ya karena memang kita menjelang pesta demokrasi serentak tahun 2024,” ujar SE Bidang KPG Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia (PGI) Pdt. Lenta Enni Simbolon.
Lenta menuturkan, di hari pertama Rekernas, Kamis (10/8/2023), PGIW diajak untuk bisa merangkul semua jemaat atau gereja-gereja pada wilayah masing-masing, untuk tetap menjaga kesatuan dan persatuan.
“Walaupun misalnya nanti akan ada perbedaan-perbedaan dalam pilihan misalnya, gereja harus menyerukan pemilu damai itu juga masuk juga seruan Ibu Dirjen Bimas Kristen, Jeane Marie Tulung. Ya termasuk di peran pastoral gereja,” terangnya.
Di hari kedua ini, kata Lenta, baik Ketua Umum PGI Pdt. Gomar Gultom maupun Ketua MPH Sinode Gereja Protestan Maluku Pdt. Elifas Maspaitella juga menyerukan, supaya setiap warga gereja itu tidak pasif, tapi aktif ikut dalam pemilu juga memberikan suara, kemudian menolak money politik tapi tetap jujur dan mendukung.
Artinya, lanjut Lenta gereja harus memberikan pendidikan politik yang baik juga kepada umatnya. Tapi tidak hanya kepada warga gereja secara umum, tapi juga kepada mereka-mereka yang menjadi calon legislatif, juga harus diberikan pendidikan politik yang berkelanjutan,” ujarnya.
“Jadi kalau tadi dalam diskusi tentang peran personal gereja, ini kan sering sekali gereja itu hanya melakukan program pendidikan politik menjelang pemilu saja. Padahal seharusnya pendidikan politik kepada warga gereja, ataupun calon-calon anggota legislatif itu harus berkesinambungan, terus-menerus tidak hanya menjelang pemilu saja,” pungkasnya.
Pewarta: Tiara Salampessy