JAKARTA,PGI.OR.ID-Jelang perhelatan Pemilu 2024, pimpinan lembaga keagamaan melakukan pertemuan bertajuk Silaturahim Nasional untuk Pemilu Damai, Jujur, Adil, dan Bermartabat, di Hotel Syahid, Jakarta, pada Selasa ( 16/1/2024).
Dalam pertemuan ini, secara bergantian mereka (para pimpinan lembaga keagamaan, red), menyampaikan Deklarasi Pemilu Damai yang terdiri dari 7 poin. Ketujuh poin tersebut yaitu, pertama, berkomitmen untuk menjaga dan mengawal proses demokrasi, sesuai tahapan Pemilu 2024 agar berjalan dengan aman, damai, jujur, adil dan bermartabat.
Kedua, mengajak semua komponen bangsa untuk berpartisipasi aktif mendukung dan menyukseskan pelaksanaan Pemilu 2024. Ketiga, mengajak seluruh Warga Negara Indonesia yang memiliki hak pilih untuk menggunakan haknya dengan penuh tanggung jawab.
Keempat, mengajak semua pihak untuk ikut aktif melakukan pemantauan dan pengawasan terhadap setiap tahapan pelaksanaan Pemilu agar berjalan sesuai aturan, berlangsung secara aman, damai, jujur, adil dan bermartabat. Kelima, mengajak semua Pemangku Kepentingan, Paslon, Timses, Parpol dan Elite Politik untuk bersikap sportif dan taat azas dalam berkampanye dengan tidak menjadikan konten agama dan SARA sebagai bahan kampanye negatif dan bahan candaan.
Keenam, mendesak seluruh komponen bangsa baik Pemerintah, peserta Pemilu maupun masyarakat untuk menerima hasil Pemilu yang dilaksanakan dengan Netral, jujur, adil dan bermartabat. Ketujuh, mengajak seluruh komponen bangsa untuk menjadikan Pemilu sebagai pesta demokrasi yang menjunjung perbedaan pilihan, namun tetap menjaga persaudaraan dan persatuan.
Hadir dalam acara tersubut Wakil Menteri Agama, Saiful Rahmat Basuki, Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo, Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto, Ketua KPU Hasyim Asy’ari, Ketum MUI KH Anwar Iskandar, Waketum PBNU KH Zulfa Mustofa, dan Ketua PP Muhammadiyah Prof Syafiq A Mughni.
Hadir pula Ketum Mathla’ul Anwar, Ketum PGI Pdt Gomar Gultom, Ketum KWI Mgr Antonius Subianto Bunjamin OSC, Ketum Persatuan Umat Buddha Indonesia Prof Philip K Widjaja, Ketua Umum Parisada Hindu Dharma Indonesia Mayjen TNI (Purn) Wisnu Bawa Tenaya, dan Ketum Matakin Xueshi Budi Santoso Tanuwibowo.
Pewarta: Markus Saragih