JAKARTA,PGI.OR.ID-Partisipasi warga gereja di partai politik, menjadi salah satu isu yang diperbincangkan antara Pengurus Pusat Gerakan Kristen Indonesia (Gekira), organisasi sayap Partai Gerindra, dengan MPH-PGI, di Grha Oikoumene Jakarta, pada Kamis (21/4/2022).
Menurut Ketua Umum PGI Pdt. Gomar Gultom, adanya partai politik dalam demokrasi merupakan sebuah keharusan, dan kehadiran warga gereja dalam partai politik merupakan bagian dalam rangka membangun bangsa. Kita membutuhkan partai politik yang kuat dalam kaderisasi. Kaderisasi menjadi penting untuk menghasilkan politisi yang handal, tetapi juga teguh dalam iman. “Itu sebabnya PGI memiliki program pendidikan politik bagi warga gereja. Ini bukan berarti kami terlibat dalam politik praktis, melainkan pada politik moral,” tandas Pdt. Gomar.
Hal senada juga disampaikan Sekretaris Umum PGI Pdt. Jacklevyn Frits Manuputty. Menurutnya, memanggungkan kader Kristen dalam panggung nasional menjadi ‘concern’ PGI saat ini.
“Kami melihat bahwa banyak politisi telah tergelincir kedalam pragmatism politik, sehingga semakin berkurang politisi yang memiliki integritas dan sikap kenegarawan. Kekuasaan dikapitalisasi dengan sangat telanjang dalam landscape politik kontemporer saat ini, sehingga asketisme dan kepakaran dalam perilaku politik hampir tergerus habis. Kondisi inilah yang mendorong kami untuk terus menyuarakan pentingnya proses pengkaderan, serta memperbanyak percakapan dalam rangka menyiapkan kader Kristen mumpuni di bidang politik. Gereja harus terus-menerus mengembangkan pastoral politik bagi kader gereja yang menggeluti dunia politik, sehingga dapat memberikan yang terbaik bagi bangsa ini ke depan,” jelas Pdt. Jacklevyn Manuputty.
Pentingnya percakapan-percakapan dalam rangka kaderisasi, diamini pula oleh Ketua Umum Gekira Fary Djemy Francis, seperti yang dilakukan anggota legislatif Kristen melalui Kaukus Parlemen Kristen. Kaukus ini menjadi tempat untuk beriteraksi sesama kader Kristen meski berbeda partai, dalam rangka penguatan jejaring politisi Kristen untuk menerjemahkan panggilan imannya dalam kehidupan berbangsa dan bernegarea.
Fary pun berharap, PGI dapat menguatkan, memberdayakan, dan menjadi jembatan bagi kaukus ini, dalam rangka mendiskusikan serta mempersiapkan kader-kader Kristen.
Di akhir pertemuan yang berlangsung sekitar 1 jam itu, Fary Francis menyerahkan sertifikat kepada Ketum PGI karena telah bersedia memfasilitasi salah satu kegiatan yang dilaksanakan oleh Gekira.
Pewarta: Markus Saragih