JAKARTA, PGI.OR.ID – Ibu Mariam Sugino (88) diantar dengan kursi roda ke lantai 5 Grha Oikoumene, tempat pelaksanaan vaksinasi dosis ke dua oleh anaknya. “Saya merasa sehat dan tidur nyenyak ketika divaksin pertama sebulan lalu. Dan tadi saya juga tidak merasa apa-apa saat disuntik vaksin kedua, hanya seperti digigit semut saja,” akunya.
Perempuan yang merupakan anggota gereja GKJ Pangkalan Jati, Jakarta Timur menambahkan, rasa sakit digigit semut sudah hilang. “Sekarang sudah hilang rasanya. Saya merasa enak badan saya dan segar,” tambahnya.
Sementara bagi Ibu Yakoba Tamburiang (69) hal yang sama juga dirasakan. “Saya biasa saja, tensi dan tekanan darah juga normal. Waktu divaksin pertama saya tidurnya nyenyak dan makannya juga biasa. Juga tadi habis divakin ke dua nda rasa apa-apa,” kata Ibu Yakoba yang didampingi suaminya.
Bagi lansia, program vaksinasi yang dilakukan pemerintah sangat bagus. “Bagi saya program pemerintah lewat PGI ini sangat bagus bagi kami yang lansia. Dan pengaturannya juga bagus dan teratur,” ungkapnya.
Hal yang sama juga disampaikan oleh Pdt. Bambang Wijaya yang juga salah satu Ketua Majelis Pekerja Harian Persekutuan Gereja-Gereja di Indonesia (MPH PGI). “Program vaksinasi bagi lansia ini sangat bagus. Karena lansia merupakan kelompok rentan yang paling berdampak saat pandemi ini. Secara psikologis lansia cenderung merasa tersisih karena kurang melek terhadap teknologi sehingga perhatian vaksinasi ini bagi lansia efeknya sangat bagus. Dan peranan PGI sangat strategis karena dengan demikian nyata di bangsa ini, tidak ada perbedaan kelompok ini atau kelompok itu. Bukan hanya tempat-tempat tertentu saja dilakukan vaksinasi tapi juga di manapun termasuk di PGI,” katanya.
PGI bekerjasama dengan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia melakukan penyuntikan vaksin dosis kedua hingga tanggal 10 April mendatang. Total lansia dan rohaniawan yang disuntik sebanyak 1.622 orang.
Pewarta: Phil Artha