AMBON,PGI.OR.ID-Gereja Ramah Anak (GRA) adalah sebuah inisiatif gereja untuk menciptakan lingkungan yang kondusif bagi anak-anak dalam mengenal, dan mempraktikkan iman Kristen. GRA berupaya untuk memberikan pengalaman positif kepada anak-anak sehingga mereka merasa nyaman, aman, dan senang ketika berada di gereja.
Hal tersebut ditegaskan Kepala Biro Perempuan dan Anak (BPA) PGI Pdt. Sonnya M. Uniplaita, kepada para Pembina Sekolah Minggu, di hari kedua kegiatan Perkemahan Ceria Anak Sekolah Minggu (Percasmi) PGI 2023, pada Selasa (27/6/2023).
Sebagaimana diketahui, GRA merupakan program PGI yang mulai digaungkan sejak 2017. Hingga saat ini sosialisasi terus dilakukan melalui lokakarya, pembinaan, dan pelatihan, untuk pemimpin dan aktifis pelayanan anak dan remaja, dengan melibatkan mitra serta jejaring PGI.
GRA, jelas Pdt. Sonnya M. Uniplaita, memiliki tujuan yaitu memastikan terwujudnya pemenuhan hak dan perlindungan anak di gereja sesuai HKA, mewujudkan lingkungan untuk anak beribadah, dan berkegiatan dengan aman, dan nyaman bagi anak, meningkatkan pengelolaan gereja dengan berorientasi pada kepentingan terbaik anak, dan partisipasi sesuai tumbuh kembang anak, tanpa kekerasan dan diskriminasi, serta mengoptimalkan fungsi gereja yang dikembangkan bagi anak untuk memanfaatkan waktu luangnya untuk kegiatan poitif, inovatif, dan kreatif.
“Urgensi GRA dalam situasi saat ini adalah bagaimana mendorong program-program gereja agar berorientasi kepada kepentingan terbaik anak. Juga banyak ruangan dan fasilitas yang bisa dimanfaatkan bagi anak-anak di lingkungan gereja untuk mengisi waktu luang dengan berbagai aktifitas,” tandasnya.
Lebih jauh dijelaskan, konsep GRA bukan membangun gereja baru, melainkan merupakan gerakan perobahan mindset dalam diri pemimpin, pengurus, dan pengelola gereja maupun umat pada umumnya, bagaimana memanfaatkan gereja yang sudah ada untuk pemenuhan hak anak yang terintegrasi dengan kegiatan gereja.
Sementara GRA memiliki prinsip yaitu mengelola pelayan anak dengan perspektif anak, mengutamakan kepentingan yang terbaik bagi anak, mengasihi tanpa diskriminasi dan tanpa syarat memenuhi hak hidup, kelangsungan hidup, dan perkembangan, serta memberikan ruang seluas-luasnya untuk berpartisipasi, termasuk melibatkan anak dalam pengambilan keputusan.
Sosialisasi GRA mendapat perhatian serius dari peserta. Berbagai masukan dilontarkan, antara lain pentingnya sosialasi juga dilakukan kepada pimpinan gereja, karena berdasarkan pengalaman, yang hampir sama dialami beberapa gereja, penerapan GRA justru terbentur ditingkat pimpinan, sementara para Pembina/guru sekolah minggu sangat sejalan dengan semangat yang dibangun dalam GRA ini.
Selain sosialisasi GRA, di hari yang sama juga diisi dengan edukasi terkait kebencanaan, reproduksi, kekerasan, dan narkoba kepada anak-anak sekolah minggu peserta Percasmi PGI 2023.
Pewarta: Markus Saragih