MINAHASA,PGI.OR.ID-Ibadah Pembukaan Hari Ulang Tahun Ke-89 GMIM Bersinode yang dilaksanakan di Lapangan Schwarz Langowan, Jumat (01/09/2023), berlansung sukacita. Ketua Badan Pekerja Majelis Sinode GMIM, Pdt. Hein Arina, Th.D menjadi khadim.
Dalam Khotbahnya, Ia berefleksi mengenai konteks Pelayanan pada masa Yeremia, Penginjilan di Tanah Minahasa dan Masa Kini.
“Yeremia dipanggil untuk melayani ketika bangsa Israel mengalami kemorosotan yang amat jauh”, katanya. “Ada Reformasi Spiritual yang diadakan oleh Yeremia. Yeremia menjelaskan perbedaan menyembah dewa dan Allah. Ia mengajak umat untuk kembali kepada Tuhan,” lanjutnya.
Arina pula mengajak jemaat untuk mengingat kembali para penginjil masuk di Tanah Minahasa. “GMIM dihadirkan Tuhan di Tanah Minahasa 89 tahun yang lalu dan telah mengerjakan bagiannya kepada masyarakat Minahasa, Nasional dan Luar Negeri.
GMIM pada masa kini, kata Arina, mesti siap untuk menghadapi tantangan-tantangan. “Jangan melihat GMIM dari kuantitasnya, tapi juga tantangan-tantangan yang ada,” katanya. Arina melanjutkan bahwa GMIM turut menghadapi Perubahan Iklim yang terjadi sangat ekstrem.
Selain Perubahan Iklim, Arina juga berpesan untuk bersama-sama mengatasi stunting. “Jangan hanya menyampaikan doktrin, dogma atau juga pengajaran-pengajaran uraian teologi dan etika yang tinggi, tapi kita tidak bisa melihat ada anggota jemaat kita yang mengalami stunting,” katanya.
Ia mengajak semua jemaat GMIM untuk Mmmaksimalkan panggilan gereja ini dengan memproklamirkan dan meningkatkan kualitas pengajaran.
Kegiatan Ibadah Pembukaan Hari Ulang Tahun GMIM ini juga turut dimeriahkan dengan Lomba Gerek Jalan yang diikuti oleh 116 Peserta Wilayah GMIM.
Sumber: gmim.or.id