MENTAWAI, PGI.OR.ID – Pilihan Kabupaten Mentawai, Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) sebagai lokasi pelaksanaan Sidang Majelis Pekerja Lengkap (MPL) Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia (PGI), pada 26 hingga 29 Januari 2024, diapresiasi Sekretaris Jenderal (Sekjen) Dewan Gereja Sedunia atau The World Council of Churches (WCC), Pendeta Prof. Dr. Jerry Pillay.
Jerry menyampaikan hal tersebut dalam sambutannya, pada lokasi Sidang MPL PGI di Tuapeijat, Mentawai, Sumbar, Senin (29/1/2024).
“Pilihan ini merupakan simbol keberpihakan gereja kepada masyarakat terpinggirkan. Sekalipun begitu, saya berharap kehadiran ini tidak terhenti pada makna simbolik, tetapi segera menindaklanjutinya secara konkrit,” tandasnya.
Menyangkut pergumulan ekumenisme dalam dalam konteks Asia, Jerry manggarisbawahi pentingnya memberi perhatian pada isu-isu bersama, seperti transformasi politik, instabilitas pemerintahan, kerapuhan ekonomi, konflik etnis dan agama, serta gerakan-gerakan pemisahan diri.
“Dalam seluruh tantangan itu, persekutuan Kristen harus diutamakan. Sangatlah penting bagi agama-agama lainnya untuk melihat kerjasama kekristenan. Tentu kita harus memberi perhatian pada instabilitas situasi yang ada, namun jauh lebih penting untuk menyatakan persekutuan Kristen yang kuat di tengah mayoritas masyarakat non-kristen, seperti Indonesia,” paparnya.
Jerry juga mengapresiasi PGI yang mengelola kerjasama 96 sinode gereja anggota dengan baik. “Realitas ini sangat positif dan menjadi kesaksian yang baik dalam konteks Indonesia. Peliharalah semangat kerjasama, kolaborasi, dan kesatuan,” ujarnya.
Pada bagian lain dari sambutannya, Jerry mengulas berbagai isu global yang menjadi perhatian WCC. Keadilan sosial, inklusifitas, rekonsiliasi dan perdamaian, penatalayanan lingkungan,dialog dan kerjasama antaragama, adalah isu-isu global yang juga digarisbawahinya.
“Dalam upaya kita menghadapi berbagai trend global yang ada, hendaknya kita dituntun oleh cinta Kristus yang memampukan kita menjadi agen rekonsiliasi dan persatuan di antara kepelbagian,” saran Jerry.
Menanggapi Pikiran Pokok yang diangkat PGI dalam persidangan ini, Jerry mengatakpan, membangun demokrasi serta politik yang berkeadilan tentunya penting, namun bingkai spiritualitas jauh lebih penting untuk mengelola situasi polikrisis yang dihadapi.
Peserta persidangan terlihat antusias menyambut kehadiran Sekjen PGI dalam persidangan ini.
Menanggapi kehadiran Sekjen WCC, Ketua Umum PGI, Pdt. Gomar Gultom, menyampaikan apresiasi atas kesediaan Pdt Pillay menghadiri perhelatan tahunan PGI ini.
“Kami sangat bergembira karena baru pertama kali Sekjen WCC hadir dalam Sidang MPL PGI. Beberapa kali Sekjen-sekjen WCC sebelumnya bekunjung ke Indonesia, namun baru kali ini seorang Sekjen WCC menghadiri Sidang MPL PGI,” ujar Pdt. Gomar.
Dijadwalkan, Pdt.Prof. Dr Jerry Pillay akan meninggalkan Mentawai bertolak ke Tondano, Sulawesi Utara hari ini, untuk menghadiri pembukaan acara pertemuan Komisi ‘Faith and Order WCC’, yang akan berlangsung pada 1 hingga 8 Februari mendatang di Tondano.
Jerry akan mengakhiri kunjungannya di Indonesia, setelah melakukan pertemuan dengan para tokoh antaragama di Jakarta pada 2 Februari 2024 nanti.(*)