JAKARTA,PGI.OR.ID-Biro Pengurangan Risiko Bencana (PRB) PGI melakukan percakapan dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), dalam rangka membangun kerjasama penguatan mitigas bencana, di Graha BNPB, Jl. Pramuka Kav.38, Jakarta Timur, pada Rabu (14/6/2023).
Pada kesempatan itu, Kepala Biro PRB-PGI Pdt. Shuresj Tomaluweng menyampaikan peran PGI dalam penanganan risiko bencana yaitu mendorong gereja-gereja Anggota PGI untuk siap terhadap bencana, dan membentuk unit/biro PRB di tiap sinode.
Sementara Wakil Bendahara PGI, Pak Arie Moningka, yang juga hadir dalam pertemuan, berharap tindak lanjut dari pertemuan ini ada kerjasama antara PGI dengan BNPB.
Deputi Bidang Pencegahan BNPB Dra. Prasinta Dewi, M.A.P menyampaikan apresiasi atas kunjungan yang dilakukan Biro PRB PGI. Menurutnya, pertemuan ini bisa menjadi awal untuk memperkuat salah satu pilar ketangguhan bencana BNPB yaitu rumah ibadah dan sekolah-sekolah Kristen.
“Saat ini sangat diperlukan penguatan untuk mitigasi bencana, baik di rumah ibadah dan sekolah-sekolah. Dengan diberikan penguatan ini, umat dapat paham terhadap bencana serta mengetahui tindakan-tindakan saat bencana terjadi,” ujar Prasinta Dewi, yang dalam pertemuan didampingi Direktur Mitigasi Bencana Berton Suar Pelita Panjaitan, dan Direktur Peringatan Dini Afrial Rosya.
Terkait kerjasama, Afrial Rosya mengingatkan pentingnya perhatian terhadap pemahaman dari pra bencana, saat bencana, hingga pasca bencana.
Di akhir pertemuan, Dra. Prasinta Dewi meminta kerjasama antara PGI dan BNPB dimulai dengan penandatangan MoU antara Pimpinan PGI dengan Kepala BNPB, dan ditindaklanjuti dengan perjanjian kerjasama dengan deputi terkait. Penandatanganan MoU direncanakan akan berlangsung di Kendari, Sulawesi Tenggara, pada Oktober 2023, sebagai bulan PRB.
Dalam pertemuan itu, Kabiro PRB-PGI juga didampingi Anggota Komisi PRB-PGI Pdt. Victor Rembeth, serta Staf Biro PRB-PGI Herman Lumbantoruan.
Pewarta: Herman Lumbantoruan