Sehubungan dengan kebutuhan penambahan staf di Mission-21/Kantor Koordinasi Regional Asia,  dibuka kesempatan bagi warga gereja mengirimkan surat lamaran untuk mengisi posisi Partime Kasir dan Admin Support. Kasir dan Admin Support adalah orang yang bertanggung jawab untuk melaksanakan setiap transaksi yang dilakukan oleh bidang PGI-Mission 21 dan membantu segala aspek manajemen administrasi dan pelaksanaan kegiatan proyek. Dengan demikian dibutuhkan ketelitian dan kecakapan dalam melaksanakan tugas yang diberikan. Berikut ini adalah deskripsi tugas dan kualifikasi yang dibutuhkan.

Deskripsi Tugas

a. Kasir :

• Membuat Nota Penerimaan Uang (NPU) berdasarkan hasil koordinasi dengan Akunting dan menyimpan data NPU secara electronic.
• Melakukan pembayaran rekening-rekening tagihan internet, telepon, dan air.
• Melakukan pembayaran dan pengiriman dana ke Partner (Mitra, KR, KS, KE, Konsultan, Auditor, Konsultan Hukum) berdasarkan hasil koordinasi dengan staf Akunting.
• Melakukan pembayaran dan pembelanjaan untuk kegiatan operasional kantor Koordinasi Asia beserta kegiatan-kegiatan lainya seperti rapat pokja, rapat koordinasi, pelatihan, workshop, dan lain-lain.
• Mengumpulkan dan menyimpan bukti-bukti/nota/kwitansi pembayaran/email-email terkait pembayaran dan menyerahkan ke staf Akunting untuk dilakukan pencatatan/pembukuan.
• Membuat Pembukuan Kas Kecil dan menyerahkannya ke staf akunting untuk diperiksa
• Mengumpulkan dan menyimpan bukti-bukti pengeluaran Kas dan menyerahkan kepada pihak Akunting untuk dilakukan pembukuan.
• Koordinasi bersama Staf Akunting untuk Koordinasi ke PGI atas pembayaran atau perubahan data pembayaran.
• Melakukan Transaksi Pembelian Tiket Perjalanan dan Akomodasi Mitra dan Tim TKR
• Melakukan realisasi rencana pembayaran yang ditugaskan oleh staf Akunting.
• Menginformasikan rincian informasi atas pembayaran/transfer yang telah dilakukan kepada pihak yang bersangkutan.
• Melakukan Cash Opname bersama Staf Umum dan membuat Berita Acaranya setiap akhir minggu kerja.

b. Admin Support :

• Membuat dan merekap data absensi, berikut data lembur staff dan administrasi Surat Tugas Kerja Lembur (STKL).
• Membantu pelaksanaan kegiatan Rapat Online dan Onsite.
• Mempersiapkan menit pertemuan, catatan rapat dan bahan dukungan internal.
• Menyiapkan tiket dan akomodasi untuk kegiatan kerja atau kunjungan luar kantor.

Kualifikasi

• Merupakan kerja partime dengan kompensasi menarik
• Memiliki pengalaman kerja di bidang yang sama minimal 2 tahun
• Pendidikan minimal lulusan D3 / S1
• Memiliki ketelitian tingkat tinggi
• Berkemampuan mengoperasikan computer dengan baik
• Terampil dalam mengoperasikan Microsoft Office (Word + Excel) dan program akuntansi
• Berkemampuan yang baik dalam berkomunikasi dengan orang lain
• Siap bekerja dengan penuh tanggung jawab

Berkas Lamaran

1. Surat Lamaran
2. Curriculum Vitae (CV)
3. Scan Ijazah Terakhir
4. Fotocopy KTP
5. Pas Foto Berwarna
6. Sertifikat/Berkas pengalaman di bidang organisasi atau yang terkait dengan pengalaman kerja (jika ada, bisa disertakan lebih baik)
7. Kirim semua berkas ke email: co.asia@mission-21.org dan CC ke email : pgi@cbn.net.id sebelum tanggal 05 Juli 2022.

 

 

 

                                                                                                                                                               

JAKARTA,PGI.OR.ID-Memasuki Bulan Oikoumene (Mei) ini, Persekutuan Gereja-Gereja di Indonesia (PGI) selalu mengeluarkan Pesan Bulan Oikoumene kepada Gereja-gereja di seluruh Indonesia. Pesan Bulan Oikoumene 2022 mengusung tema Sehati Sepikir Untuk Kepentingan Bersama (Filipi 2:2-3).

Tema tersebut merefleksikan bahwa, kita diingatkan agar erat bergandengan tangan, sehati sepikir untuk kepentingan bersama dan menganggap kepentingan yang lain lebih utama. Di tengah beratnya pergumulan hidup di tahun 2022 ini kita semua diundang untuk tumbuh menjadi pribadi-pribadi yang tidak egois tetapi perduli kepada orang lain.

Gereja-gereja diajak untuk bersatu memikirkan kepentingan bersama; bukan kepentingan dirinya sendiri atau denominasinya saja. Kebersamaan harus diwujudkan dalam aksi dan aksi tersebut harus melampaui batasan sinode atau batasan denominasi, melampaui perbedaan yang ada karena Kasih tidak membeda-bedakan.

Untuk melihat secara lengkap Pesan Bulan Oikoumene 2022 silahkan klik di bawah ini.

Pesan Bulan Oikoumene 2022

TAK TERPISAHKAN DARI KASIH ALLAH

(ROMA 8:38-39)

 

Umat Kristiani terkasih di mana pun Saudara-saudari berada, Selamat Paskah!

Pada tahun ini, untuk ketiga kalinya kita merayakan kebangkitan Kristus di tengah-tengah pandemi Covid-19. Dua tahun yang berat telah kita lewati bersama. Sekalipun tertatih, kita melangkah dan masih akan terus melangkah. Inilah langkah-langkah iman, langkah-langkah dalam kepercayaan kepada Allah di dalam Yesus Kristus.

Iman seperti inilah yang ditegaskan Paulus ketika dia berkata “Aku yakin” dalam Roma 8:38. Kata ini bahkan dapat diartikan “Aku seutuh-utuhnya yakin.” Apa pun kata orang lain dan apa pun perasaan yang sedang dia alami, Paulus menegaskan bahwa tidak ada sedikit pun kabut keraguan yang menyelimuti dirinya. Apa yang Paulus yakini? Ini: Tidak ada sesuatu apa pun di dalam ciptaan ini yang sanggup memisahkan umat percaya dari kasih Allah yang ada di dalam Kristus Yesus.

Paulus mengungkapkan keyakinan ini dalam konteks kenyataan kehidupan umat percaya yang sedang berada di dalam penderitaan dan kesulitan (Rm. 8:18). Penderitaan dan himpitan dapat datang dari pelbagai arah dan bentuk, seperti penganiayaan, kelaparan, kesesakan, dan ancaman maut. Penyebabnya adalah adanya kuasa-kuasa yang memiliki kekuatan untuk menyakiti, merampas, bahkan menghancurkan. Kuasa yang dapat berwujud dalam bentuk kekuasaan pemerintah manusia maupun kekuasaan kerajaan kegelapan, kekuasaan yang di atas maupun yang di bawah, kekuasaan yang ada sekarang maupun yang akan datang, kekuasaan yang merusak kehidupan bahkan menghancurkan kehidupan. Paulus menyadari semua itu nyata dan umat percaya harus menghadapinya. Lebih lanjut, Paulus menggambarkan kenyataan ini seperti orang-orang yang menghadapi maut sepanjang hari, atau dengan terjemahan lain “seperti orang-orang yang dibunuh sepanjang hari” (Rm. 8:36).  Dalam kenyataan kehidupan demikian, Firman Allah menjanjikan, tidak ada kesulitan dan penderitaan apa pun yang sanggup merampas kasih Allah dari kita, dan tidak ada apa pun di dalam dunia ciptaan ini yang sanggup merampas kita dari kasih Allah.

Umat Kristiani yang terkasih, ada sedikitnya dua hal yang dapat kita refleksikan dalam perayaan Paskah tahun ini. Pertama, apa pun kesulitan dan beban berat yang kita pikul pada saat ini, kasih Allah yang telah dinyatakan kepada kita melalui kematian dan kebangkitan Kristus selalu beserta kita. Kristus telah bangkit dan mengalahkan maut. Kita yang berada di dalam Kristus, mengalami kasih Allah yang dicurahkan kepada kita. Kasih Allah inilah yang memegang kita erat-erat. Kemenangan-Nya atas maut memberi kita jaminan bahwa tidak ada ancaman dan kesusahan seberat apa pun yang dapat mengalahkan Allah dan yang dapat mengambil kasih Allah yang telah Dia curahkan kepada kita. Terkadang kita merasa lemah dan bahkan gemetar karena berbagai goncangan: pandemi yang tidak berkesudahan, badai Seroja dan bencana alam lainnya, bahkan goncangan iman kita. Kita sering merasa tidak cukup kuat untuk memegang Allah. Namun, janji Allah kepada kita adalah bahwa Dia cukup kuat untuk memegang kita dalam situasi apa pun (Yoh. 10:29). Sekalipun kita “dibunuh sepanjang hari”, kita akan hidup dan berada dalam kasih-Nya karena Kristus yang bangkit itu ada di dalam diri kita. Kasih Allah yang akan mengiringi langkah kita untuk terus maju dan membangun setiap reruntuhan itu.

Kedua, kasih Allah di dalam Yesus Kristus adalah kenyataan yang paling berharga. Dengan memilikinya, kita bisa merasa cukup, bersyukur, dan berbahagia, sekalipun banyak hal yang terambil dari kita. Banyak orang yang lebih memilih terpisah dari kasih Allah asalkan tetap terikat dengan kenyamanan dunia ini. Bagi mereka, kasih Allah di dalam Yesus Kristus kurang berharga dibandingkan dengan, misalnya, kepemilikan harta benda. “Apa gunanya memiliki kasih Allah kalau kita harus hidup dalam kekurangan atau bahkan dalam penderitaan?” Kira-kira demikianlah pemikiran mereka. Memang, hanya orang-orang yang telah mendisiplinkan diri dalam kehidupan sederhanalah yang dapat dengan yakin mengatakan, “Tak terpisahkan dari kasih Allah adalah kenyataan yang cukup bagiku.”

Umat Kristiani yang terkasih, merayakan Paskah artinya merayakan kasih Allah yang dicurahkan kepada kita melalui kematian dan kebangkitan Yesus Kristus － kasih yang memegang kita dengan erat dan kuat. Tak terpisahkan dari kasih Allah inilah yang seharusnya membuat kita merasa cukup, puas, dan bahagia. Sekalipun di tengah-tengah kesulitan dan penderitaan, kita tidak terpuruk dalam kepahitan bahkan mengasihani diri sendiri, sebaliknya kita mampu menjadi pemenang. Dengan demikian, hidup kita menjadi kesaksian bagi dunia ini, menjadi kabar baik dan kabar yang manis untuk saudara kita yang lain. Kasih Allah ini akan mengalir keluar dari diri kita dan membuat kita tetap memperhatikan sesama kita yang juga berada di dalam pelbagai himpitan dan kesulitan kehidupan. Kasih Allah yang mengalirkan pengampunan dan rekonsiliasi di tengah-tengah konflik dan permusuhan di dalam masyarakat kita. Selama kasih Allah masih memegang erat-erat diri kita, selama itu juga kita dapat mengulurkan tangan menyalurkan kasih kepada sesama kita.

 

Selamat merayakan kasih Allah dan ketidakterpisahan dari kasih-Nya.

 

 

Teriring salam dan doa,

a.n Majelis Pekerja Harian PGI

 

 

 

Pdt. Gomar Gultom
Ketua Umum

 

Pdt. Jacklevyn F. Manuputty
Sekretaris Umum

 

Pesan Paskah PGI 2022

TAK TERPISAHKAN DARI KASIH ALLAH
(ROMA 8:38-39)

 

Umat Kristiani terkasih di mana pun Saudara-saudari berada, Selamat Paskah!

Pada tahun ini, untuk ketiga kalinya kita merayakan kebangkitan Kristus di tengah-tengah pandemic Covid-19. Dua tahun yang berat telah kita lewati bersama. Sekalipun tertatih, kita melangkah dan masih akan terus melangkah. Inilah langkah-langkah iman, langkah-langkah dalam kepercayaan kepada Allah di dalam Yesus Kristus.

Iman seperti inilah yang ditegaskan Paulus ketika dia berkata “Aku yakin” dalam Roma 8:38. Kata ini bahkan dapat diartikan “Aku seutuh-utuhnya yakin.” Apa pun kata orang lain dan apa pun perasaan yang sedang dia alami, Paulus menegaskan bahwa tidak ada sedikit pun kabut keraguan yang menyelimuti dirinya. Apa yang Paulus yakini? Ini: Tidak ada sesuatu apa pun di dalam ciptaan ini yang sanggup memisahkan umat percaya dari kasih Allah yang ada di dalam Kristus Yesus.

Paulus mengungkapkan keyakinan ini dalam konteks kenyataan kehidupan umat percaya yang sedang berada di dalam penderitaan dan kesulitan (Rm. 8:18). Penderitaan dan himpitan dapat datang dari pelbagai arah dan bentuk, seperti penganiayaan, kelaparan, kesesakan, dan ancaman maut. Penyebabnya adalah adanya kuasa-kuasa yang memiliki kekuatan untuk menyakiti, merampas, bahkan menghancurkan. Kuasa yang dapat berwujud dalam bentuk kekuasaan pemerintah manusia maupun kekuasaan kerajaan kegelapan, kekuasaan yang di atas maupun yang di bawah, kekuasaan yang ada sekarang maupun yang akan datang, kekuasaan yang merusak kehidupan bahkan menghancurkan kehidupan. Paulus menyadari semua itu nyata dan umat percaya harus menghadapinya. Lebih lanjut, Paulus menggambarkan kenyataan ini seperti orang-orang yang menghadapi maut sepanjang hari, atau dengan terjemahan lain “seperti orang-orang yang dibunuh sepanjang hari” (Rm. 8:36). Dalam kenyataan kehidupan demikian, Firman Allah menjanjikan, tidak ada kesulitan dan penderitaan apa pun yang sanggup merampas kasih Allah dari kita, dan tidak ada apa pun di dalam dunia ciptaan ini yang sanggup merampas kita dari kasih Allah.

Umat Kristiani yang terkasih, ada sedikitnya dua hal yang dapat kita refleksikan dalam perayaan Paskah tahun ini. Pertama, apa pun kesulitan dan beban berat yang kita pikul pada saat ini, kasih Allah yang telah dinyatakan kepada kita melalui kematian dan kebangkitan Kristus selalu beserta kita. Kristus telah bangkit dan mengalahkan maut. Kita yang berada di dalam Kristus, mengalami kasih Allah yang dicurahkan kepada kita. Kasih Allah inilah yang memegang kita erat-erat. Kemenangan-Nya atas maut memberi kita jaminan bahwa tidak ada ancaman dan kesusahan seberat apa pun yang dapat mengalahkan Allah dan yang dapat mengambil kasih Allah yang telah Dia curahkan kepada kita.

Terkadang kita merasa lemah dan bahkan gemetar karena berbagai goncangan: pandemi yang tidak berkesudahan, badai Seroja dan bencana alam lainnya, bahkan goncangan iman kita. Kita sering merasa tidak cukup kuat untuk memegang Allah. Namun, janji Allah kepada kita adalah bahwa Dia cukup kuat untuk memegang kita dalam situasi apa pun (Yoh. 10:29). Sekalipun kita “dibunuh sepanjang hari”, kita akan hidup dan berada dalam kasih-Nya karena Kristus yang bangkit itu ada di dalam diri kita. Kasih Allah yang akan mengiringi langkah kita untuk terus maju dan membangun setiap reruntuhan itu.

Kedua, kasih Allah di dalam Yesus Kristus adalah kenyataan yang paling berharga. Dengan memilikinya, kita bisa merasa cukup, bersyukur, dan berbahagia, sekalipun banyak hal yang terambil dari kita. Banyak orang yang lebih memilih terpisah dari kasih Allah asalkan tetap terikat dengan kenyamanan dunia ini. Bagi mereka, kasih Allah di dalam Yesus Kristus kurang berharga dibandingkan dengan, misalnya, kepemilikan harta benda. “Apa gunanya memiliki kasih Allah kalau kita harus hidup dalam kekurangan atau bahkan dalam penderitaan?” Kira-kira demikianlah pemikiran mereka. Memang, hanya orang-orang yang telah mendisiplinkan diri dalam kehidupan sederhanalah yang dapat dengan yakin mengatakan, “Tak terpisahkan dari kasih Allah adalah kenyataan yang cukup bagiku.”

Umat Kristiani yang terkasih, merayakan Paskah artinya merayakan kasih Allah yang dicurahkan kepada kita melalui kematian dan kebangkitan Yesus Kristus － kasih yang memegang kita dengan erat dan kuat. Tak terpisahkan dari kasih Allah inilah yang seharusnya membuat kita merasa cukup, puas, dan bahagia. Sekalipun di tengah-tengah kesulitan dan penderitaan, kita tidak terpuruk dalam kepahitan bahkan mengasihani diri sendiri, sebaliknya kita mampu menjadi pemenang. Dengan demikian, hidup kita menjadi kesaksian bagi dunia ini, menjadi kabar baik dan kabar yang manis untuk saudara kita yang lain. Kasih Allah ini akan mengalir keluar dari diri kita dan membuat kita tetap memperhatikan sesama kita yang juga berada di dalam pelbagai himpitan dan kesulitan kehidupan. Kasih Allah yang mengalirkan pengampunan dan rekonsiliasi di tengah-tengah konflik dan permusuhan di dalam masyarakat kita. Selama kasih Allah masih memegang erat-erat diri kita, selama itu juga kita dapat mengulurkan tangan menyalurkan kasih kepada sesama kita.

 

Selamat merayakan kasih Allah dan ketidakterpisahan dari kasih-Nya.

 

Teriring salam dan doa,
a.n Majelis Pekerja Harian PGI

 

Pdt. Gomar Gultom
Ketua Umum

 

Pdt. Jacklevyn F. Manuputty
Sekretaris Umum

 

Untuk melilat Pesan Paskah PGI 2022 dalam bentuk pdf silahkan klik di bawah ini.

Pesan Paskah PGI 2022

JAKARTA,PGI.OR.ID-Buku ini adalah hasil kolaborasi kelembagaan dan para peneliti dari beragam latar belakang. Berangkat dari program penelitian Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia (PGI) terkait Kebebasan Beragama atau Berkeyakinan (KBB), dan Fellowship KBB angkatan ketiga (2021) yang diselenggarakan oleh Program Studi Agama dan Lintas Budaya (Center for Religious and Cross-cultural Studies/CRCS), Sekolah Pascasarjana, Universitas Gadjah Mada.

Secara garis besar, buku ini meninjau Moderasi Beragama (MB) dalam segala perkembangannya dan menggali lebih jauh perspektif KBB secara sungguh-sungguh. Untuk hal tersebut para penulis melakukan penelitian terhadap beberapa dokumen resmi yang dikeluarkan Kementerian Agama (Kemenag) tentang MB, dilengkapi dengan wawancara dan focus group discussion (FGD) bersama beberapa orang dari Kemenag, anggota tim Pokja Moderasi Beragama, beberapa perwakilan lembaga-lembaga keagamaan, serta diskusi dengan pegiat organisasi masyarakat sipil. Namun tak semua penulis buku ini bersepakat dalam semua hal. Justru itulah kekayaan dari buku ini.

Bagian Pertama buku ini menggali ide moderasi beragama secara kritis. Yaitu dengan menempatkannya dalam konteks wacana global tentang moderasi, sejarah tata kelola keagamaan Indonesia, maupun efektifitasnya untuk memecahkan masalah-masalah mutakhir kita. Bagian Kedua mengeksplorasi lebih dalam, dengan mengusung perspektif kebebasan beragama atau berkeyakinan, sebagai norma yang telah ada dalam Konstitusi Indonesia sejak tahun 1945 dan diperkuat setelah tahun 1998.

Pada bagian epilog, kedua editor, Dr. Zainal A. Bagir dan Pdt. Jimmy M.I. Sormin, berusaha merangkum poin-poin utama buku ini secara keseluruhan, dan melihat apa yang perlu dilakukan, dengan mempertimbangkan tujuan MB, dan beberapa potensi gesekan MB dengan perspektif KBB. Editor juga mengulas secara lugas dan menarik pertanyaan “cukupkah menjadi moderat?” untuk membuka perspektif dan ruang diskusi bagi para pembaca.

Tertarik memiliki buku yang dibanderol Rp90.000 ini? Silakan hubungi Sdri. Melly Hutabarat, dengan nomor HP: 0823-1110-1496, atau membeli langsung di toko buku Gramedia terdekat.

JAKARTA,PGI.OR.ID-Sekretariat Umum PGI memberikan kesempatan kepada warga gereja untuk berkarya di lingkungan PGI dalam posisi:

1. Direktur Yakoma
   Memimpin Unit Komunikasi Masyarakat dan Pengembangan Informatika. Melaksanakan program /produk multi media, jurnalistik, dan broadcast, serta memfasilitasi berbagai media advokasi, kampanye, dan kebijakan PGI.
2. Kepala Biro Perempuan dan Anak
   Memimpin Biro Perempuan dan Anak yang bertanggungjawab memfasilitasi dan kolaborasi untuk Women Crisis Center; Memfasilitasi penguatan peran perempuan dalam politik ; Melakukan advokasi terkait Keadilan dan Keseraraan Gender,  Perempuan dalam politik, penguatan kapasitas intergenerasi Kristen ; Memfasilitasi penerapan gereja ramah anak, serta pendidikan disiplin positif untuk intergenerasi warga gereja.

Kriteria Umum untuk semua posisi:

1. Memiliki Integritas, Spiritualitas dan Komitmen Kristiani yang mendalam, serta kepribadian yang matang dan bertanggungjawab.
2. Menguasai serta aktif dalam komunikasi dan administrasi berbahasa Inggris.
3. Memiliki kemampuan bekerjasama dalam tim, serta lintas bidang.
4. Menghormati budaya, bekerja inklusif, penyesuaian diri dalam konteks multi budaya, ras dan agama.
5. Memiliki wawasan nasional dan internasional.
6. Memiliki pengalaman dan kemampuan fund raising eksternal.
7. Memiliki pengalaman manajerial serta merancang, melaksanakan, mengawasi, mengevaluasi dan melaporkan pelaksanaan program dan keuangan bidang bersangkutan, serta dapat bekerja dibawah tekanan.
8. Mampu mengorganisir seminar, lokakarya, konsultasi dan program-program pelatihan yang terkait dengan Bidang yang dilamar, maupun lintas bidang / biro
9. Mampu mengembangkan jejaring dan kerjasama internal, kerjasama di dalam maupun luar negeri, dalam rangka implementasi program untuk bidang terkait yang dilamar, pada aras Nasional, Regional, dan Internasional.
10. Mampu mengoperasikan program-program computer dan berbagai aplikasi office, serta menguasai komunikasi internet.
11. Bersedia tinggal menetap di Jakarta selama dinas dan bersedia menandatangani surat kesediaan menerapkan pola hidup bersih dan sehat, termasuk tidak merokok dalam lingkungan.

Kriteria Khusus Direktur Yakoma:

1. Berpengalaman memimpin dan mengelolah lembaga / unit usaha broadcast minimal 5 tahun.
2. Memiliki pengetahuan memadai tentang industri media, serta perkembangan dan Arsitektur IT (dibuktikan dengan portofolio terkait).
3. Memiliki pengetahuan memadai tentang Strategi Inbound Marketing.
4. Trampil berinovasi melalui kreativitas dalam membangun Corporate IT.
5. Memiliki pengetahuan yang memadai tentang strategi komunikasi pada aras lokal, nasional dan internasional.
6. Memiliki pengetahuan yang memadai tentang gerakan oikoumene pada aras lokal, nasional dan internasional.
7. Pengalaman manajerial SDM.
8. Pendidikan minimal S1 Komunikasi / Informatika.

Kriteria Khusus Kepala Biro PA:

1. Anggota jemaat dari Gereja anggota PGI.
2. Mempunyai pengalaman sebagai tenaga penuh waktu dalam pelayanan Sinode / gereja yang bersangkutan, sedikitnya lima tahun.
3. Surat Rekomendasi yang ditandatangani oleh Pimpinan Sinode Gereja yang bersangkutan.
4. Memiliki pengetahuan yang memadai tentang Kesetaraan dan Keadilan Gender, Hak dan Perlindungan Anak, Isu-isu pemberdayaan perempuan dan anak, pengkaderan dan pengembangan kreatifitas.
5. Mampu mengembangkan pandangan dan gagasan yang tepat dalam kerangka tanggungjawab Gereja membaharui kehidupan jemaat dan masyarakat.
6. Memiliki pemahaman yang memadai terkait aktifitas Biro Perempuan dan Anak dengan membuat karya tulis 3-4 halaman folio.
7. Memiliki pengetahuan yang memadai tentang gerakan oikoumene pada aras lokal, nasional dan internasional: berbagai aliran di dalam dan sekitar gereja, serta pemahaman tentang keberagaman latar belakang (tradisi) gereja-gereja.
8. Pernah terlibat dalam program PGI / kegiatan-kegiatan oikoumenis.
9. Pendidikan minimal S1.
10. Batas usia 30-45 tahun.

Pelamaran dan batas waktu:

1. Lamaran dikirim langsung kepada MPH – PGI melalui email: pgi@cbn.net.id dengan melampirkan berkas : biodata / dokumen-dokumen pendukung Kompetensi / Kriteria.
2. Batas waktu penerimaan berkas pada tgl 20 Maret 2022.

TAHUNA,PGI.OR.ID-Sidang Majelis Pekerja Lengkap Persekutuan Gereja-Gereja di Indonesia (MPL-PGI) 2022 yang berlangsung pada 28-31 Januari 2022 di Tahuna, Kepulauan Sangihe, Sulawesi Utara dapat terlaksana dengan baik. Persidangan yang dilaksanakan secara hybrid telah menetapkan Pesan Sidang MPL-PGI 2022.

Dalam pesan tersebut antara lain ditegaskan, sebagai bagian dari bangsa ini, gereja-gereja di Indonesia memiliki tugas untuk memperkuat kehidupan yang berkeadaban. Dalam hubungan dengan itu, beberapa hal menjadi perhatian. Persidangan ini prihatin terhadap maraknya kekerasan terhadap perempuan dan anak di seluruh Indonesia, termasuk kekerasan seksual. Untuk itu persidangan ini mendorong disahkannya Rancangan Undang-Undang Tindak Pidana Kekerasan Seksual guna melindungi perempuan dan anak dari kejahatan kemanusiaan itu.

Selain mendorong upaya penegakan hukum, gereja-gereja di Indonesia perlu secara serius melakukan pendidikan budi pekerti, yang mencakup pendidikan terkait teologi tubuh dan seksualitas.

Untuk melihat Pesan Sidang MPL-PGI 2022 secara lengkap, silahkan klik di bawah ini.

PESAN SIDANG MPL-PGI 2022 (FINAL)

 

JAKARTA,PGI.OR.ID-Bidang Kesaksian dan Keutuhan Ciptaan (KKC) PGI akan melaksanakan kegiatan dalam rangka konsolidasi lintas Iman dengan 16 ormas Islam dan 6 majelis keagamaan, di Grha Oikoumene, Jakarta, Jumat (21/1/2022).

Kegiatan tersebut juga mengundang Direktur Pencegahan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) RI, Brigjen Ahmad Nurwahid.

Selain konsolidasi, kegiatan ini sekaligus menjadi ruang perjumpan serta silaturahmi untuk meningkatkan semangat kebersamaan dan kebhinnekaan mengawali tahun 2022.

 

 

JAKARTA,PGI.OR.ID-Sidang Majelis Pekerja Lengkap-Persekutuan Gereja-Gereja di Indonesia (MPL-PGI) 2022 akan dilaksanakan di Tahuna, Kabupaten Kepulauan Sangihe, pada 28-31 Januari 2022, dengan tuan dan nyonya rumah Sinode Gereja Masehi Injili Sangihe Talaud (GMIST). Persidangan akan berlangsung di GMIST Jemaat Imanuel, Tahuna dengan peserta diperkirakan sebanyak 134 orang.

Sidang MPL-PGI 2022 mengusung tema: “Aku Adalah Yang Awal dan Yang Akhir” (Bdk Wahyu 22:12-13) dan  Subtema: “Bersama Seluruh Warga Bangsa, Gereja Memperkokoh NKRI yang Demokratis, Adil dan Sejahtera Bagi Semua Ciptaan Berlandaskan Pancasila dan UUD 1945”. Serta dalam Pikiran Pokok: “Spiritualitas Keugaharian: Membangun Keadaban Publik Demi Pemeliharaan Bumi Sebagai Sakramentum Allah”.

Bagi peserta yang ingin mengikuti persidangan, panitia telah mempersiapkan segala sesuatunya, termasuk sarana transportasi. Untuk memudahkan perjalanan, panitia lokal telah mempersiapkan PIC  yang bertugas di Bandara Sam Ratulangi Manado, mulai tanggal 26 Januari-2 Februari 2022. Keberangkatan peserta dari Manado menuju Tahuna difasilitasi dengan angkutan Pesawat udara  Wings Air yang melakukan penerbangan pada Kamis (27/1) pukul 14.00 WITA (jam 2 siang). Sedangkan untuk Jumat (28/1) penerbangan dilaksanakan  pukul 07.00 WITA (jam 7 pagi).  

Selain pesawat terbang, juga  tersedia kapal cepat menuju Tahuna pada Kamis (27/1) dan jumat (28/1) pukul 09.0 WITA, dengan waktu tempuh 6-7 jam. Ada pula kapal malam pada Kamis (27/1) pukul 19.00 WITA (jam 7 malam), dengan waktu tempuh 10 jam.  

Untuk mendapatkan informasi lengkap, silahkan menghubungi panitia, yaitu Sdr. Ronald Tapilatu (085796255454), Herman Lumbantoruan (081399220778), dan Pdt. Rovie F. Mardesa (082159335102).

 

Pewarta: Markus Saragih

JAKARTA,PGI.OR.ID-Persekutuan Gereja-Gereja di Indonesia (PGI) dan Konferensi Waligereja Indonesia (KWI) telah mengeluarkan Pesan Natal Bersama Tahun 2021, dengan tema Cinta Kasih Kristus Yang Menggerakkan Persaudaraan (bdk. 1 Ptr. 1:22).

Dalam Pesan Natal Bersama ini, PGI-KWI menegaskan, Natal 2021 mengingatkan kita untuk saling mengasihi dengan segenap hati dalam kasih persaudaraan yang tulus dan ikhlas melalui tindakan belarasa. Yesus Kristus yang kita rayakan kelahiran-Nya mendorong kita untuk mencari jalan-jalan baru yang kreatif untuk saling mengasihi, mewartakan keadilan dan membawa damai sejati.

Selain itu, pandemi Covid-19 menyadarkan kita bahwa kita semua adalah saudari dan saudara yang berada dalam satu perahu dunia yang sedang menghadapi badai Covid-19. Dalam situasi ini, falsafah hidup persaudaraan sebagai karakter khas orang Indonesia menjadi semakin bermakna dan semakin mendesak untuk kita batinkan dan wujudkan. Sebagai saudari dan saudara kita diharapkan untuk saling menunjukkan kasih melalui aksi nyata.

Untuk melihat secara lengkap Pesan Natal Bersama PGI-KWI Tahun 2021 dalam bentuk pdf, silahkan klik di bawah ini.

PESAN NATAL PGI KWI 2021