SOLO,PGI.OR.ID-Gereja Kristen Jawa (GKJ) Manahan di Kecamatan Banjarsari, Kota Solo, terlibat dalam gelaran pembukaan Muktamar Muhammadiyah dan Aisyiyah ke-48 di Stadion Manahan. Ini menjadi bentuk kerukunan antarumat beragama di Solo.
Menurut Pdt. Retno Ratih Suryaning dari GKJ Manahan, partisipasi GKJ Manahan dalam muktamar Muhammadiyah dan HUT Aisyiah tidak lepas dari kunjungan panitia Muktamar terkait perhelatan yang tentu berdampak bagi lingkungan di sekita Stadion Manahan, dan juga kebutuhan akan tempat untuk transit para petugas mau pun semua yang terlibat dalam Muktamar.
“Ada beberap pihak yang membutuhkan tempat di antaranya adalah Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) dan Komando Kesiapsiagaan Angkatan Muda Muhammadiyah (Kokam) Bantul. GKJ Manahan yang tempatnya dekat dengan Stadion Manahan, dan ada lakan yang memadai tentu membuka diri untuk berpartispasi mendukung penyelenggaraan Muktamar. Ada halaman parkir, hall, ruang keehatan yang bisa digunakan. Disamping itu ada SD Kristen Manahan yang letaknya berdekatan dengan GKJ Manahan juga membuka diri dengan menyiapakan ruang kelas dan halaman untuk parkir,” jelasnya.
Selain itu, partisipasi GKJ Manahan dalam perhelatan ini merupakan bentuk konkrit toleransi antar umat beragama dan bentuk konkrit dari upaya mengembangkan dialog lintas iman, serta mengembangkan relasi lintas iman dalam berbagai bentuk, salah satu yang dihidupi dan dikembangkan jemaat GKJ Manahan.
Sementara itu, Divisi Kesehatan Muktamar Solo, Ari Beni Setyawan, menjelaskan tidak akan ada penambahan tenda-tenda namun memaksimalkan bagian bangunan GKJ. “Juga sebagai titik kumpul registrasi tenaga medis yang akan bertugas Pembukaan Muktamar di Stadion Manahan. Rencananya ada 58 rumah sakit diwakilkan satu dokter, dua perawatan dan satu sopir ambulans,” jelas Ari Beni Setyawan, setelah melakukan pengecekan GKJ Manahan, Jumat (11/11/2022).
Total ada sekitar 160 ribu peserta yang telah teregister panitia. Rencananya sejumlah ruas jalan di kawasan Stadion Manahan, Adi Sucipto, Kota Solo, Jawa Tengah, bakal ditutup dengan sistem rekayasa lalu lintas secara kondisional.
Pewarta: Markus Saragih